Top Franchise 2025: Dari Mixue hingga Mie Gacoan, Kamu Mau Ikutan?

PONTIANAK, bisnisdaily.com - Tahun 2025 jadi panggung bagi sederet franchise yang lagi hype dan menjanjikan. Mulai dari minuman viral sampai minimarket kebutuhan sehari-hari. Buat kamu yang lagi nyari peluang usaha, intip nih daftar franchise paling hits dan potensial!

1. Mixue – Raja Es Krim dan Teh Se-Indonesia

Brand asal China ini lagi booming banget, dikenal lewat es krim dan minuman kekinian yang super terjangkau. Mixue bahkan punya lebih dari 2.600 outlet di Indonesia dan total 45.000 gerai global, melampaui Starbucks dan McDonald's dalam jumlah toko 

Di Indonesia, investasi awalnya sekitar Rp 380 juta, ROI sekitar 30-40% per tahun, BEP sekitar 2,5–3 tahun. 

2. Mie Gacoan – Level Kepedasan yang Nempel di Lidah

Mi pedas dengan berbagai level radikal yang terus viral di TikTok dan media sosial. Modal awal antara Rp 350–550 juta, omzet harian bisa Rp 8–15 juta, BEP dalam 18–24 bulan.

3. Kopi Janji Jiwa – Kopi Lokal dengan Jutaan Fans

Brand kopi lokal ini masih jadi primadona, punya ratusan outlet dan pendekatan marketing yang kencang. Modal franchise antara Rp 75–85 juta, ROI dalam 8–12 bulan — cepat banget untuk kategori F&B 

4. Kebab Turki Baba Rafi – Waralaba Kebab Paling Legit

Pionir franchise kebab Indonesia yang sudah ribuan outlet di dalam dan luar negeri. Modal mulai sekitar Rp 75 juta, ROI sekitar 6–10 bulan. Ini bisa jadi pilihan aman dan terpercaya.

5. Laundry Klinklin – Penghasilan Pasif Tanpa Ribet

Bisnis laundry yang berjalan otomatis alias autopilot. Modal sekitar Rp 61 juta, margin profit stabil 40–50%, ROI sekitar 18–24 bulan. Pastinya ini cocok untuk side income tanpa “standby” terus.

6. Es Teh Indonesia – Nostalgia yang Modern

Minuman teh tradisional dengan sentuhan modern yang menjangkau generasi Z. Modal sekitar Rp 120 juta, omzet harian Rp 2–6 juta, ROI dalam 10–14 bulan 

7. Rocket Chicken – Ayam Crispy Berkonsep Space-Themed

Ayam crispy dengan cita rasa unik dan branding yang eye-catching. Investasi antara Rp 250–400 juta, omzet harian bisa Rp 4–10 juta, ROI antara 12–16 bulan. (*)