Bisnis Daily, JAKARTA - Aplikasi berbagi video pendek, TikTok melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 150 karyawannya di Berlin, Jerman.
Dilansir dari Tech in Asia, PHK itu menyasar seluruh tim kepercayaan dan keamanan (trust and safety) yang bertanggung jawab memoderasi konten berbahaya yang ditujukan untuk pasar berbahasa Jerman.
Nantinya, TikTok berencana mengganti posisi karyawan yang kena PHK dengan kecerdasan buatan (AI) serta tenaga kerja kontrak.
Perusahaan milik ByteDance ini memiliki sekitar 400 staf di Berlin, dan PHK yang dilakukan mencakup hampir 40 persen dari total tenaga kerja di kota tersebut.
TikTok menyatakan, PHK ini bertujuan untuk merampingkan operasional dan meningkatkan efisiensi.
Para pekerja TikTok di Jerman melancarkan aksi mogok, menanggapi keputusan PHK tersebut.
Serikat buruh yang bernama ver.di menuntut adanya negosiasi mengenai pesangon dan perpanjangan masa pemberitahuan PHK, tetapi TikTok disebut belum menyetujui pembicaraan tersebut.
Diketahui, TikTok juga telah memangkas 300 karyawan tim moderasi di Belanda dan 500 karyawan di Malaysia dalam setahun terakhir.
Tren ini tidak hanya terjadi di TikTok, tetapi juga merambah ke platform besar lainnya seperti Meta yang berencana mengganti sebagian besar karyawan yang menangani peninjauan produk dengan AI.