Bisnis Daily, JAKARTA - Harga Bitcoin (BTC) turun di bawah USD80.000 atau sekitar Rp1,3 miliar pada Kamis (13/3/2025) malam.
Bitcoin kembali mengalami tekanan setelah 52 hari mencapai puncak tertinggi sepanjang masa.
Bitcoin (BTC) diperdagangkan di USD80.988 (sekitar Rp 1,3 miliar), mencatat penurunan 2,7% terhadap dolar AS. Sementara itu, Ethereum (ETH) turun 1,8% ke USD 1.861 (sekitar Rp 30,1 juta).
Pelemahan Bitcoin dipicu meningkatnya kekhawatiran terhadap kebijakan tarif dagang Presiden AS, Donald Trump yang dapat berdampak besar pada ekonomi global.
Penurunan harga Bitcoin terjadi seiring dengan koreksi besar di pasar saham Amerika Serikat.
Melansir news.bitcoin.com, saham S&P 500 mengalami penurunan terbesar dalam hampir dua tahun terakhir, sementara Dow Jones turun 1,3% dan Nasdaq 100 melemah 1,9%.
Data dari situs yang sama menyebut, investor mulai mengalihkan modal ke aset yang lebih aman seperti emas dan obligasi pemerintah AS di tengah ketidakpastian ini. Investor pun meninggalkan pasar aset berisiko seperti saham dan kripto.
Akibatnya, harga emas mencapai rekor tertinggi, sementara aliran modal ke obligasi AS meningkat drastis. Sementara indeks dolar AS (DXY) stabil di sekitar 103,5, mencerminkan meningkatnya permintaan terhadap mata uang safe haven di tengah ketidakpastian global.