Search

Saved articles

You have not yet added any article to your bookmarks!

Browse articles

Usaha Decluttering Lagi Tren: Modal Minim Cuan Puluhan Juta! Bukan Sekadar Bersih-Bersih Rumah

09 August 2025

PONTIANAK, bisnisdaily.com - Siapa bilang beres-beres rumah cuma pekerjaan sampingan? Ternyata, ada jasa khusus bernama decluttering service yang bisa menghasilkan cuan hingga puluhan juta rupiah per bulan! 

Tren ini dibahas di channel YouTube VOLIX Media, dan banyak yang belum tahu kalau jasa ini berbeda jauh dari cleaning service biasa.

Decluttering bukan sekadar menyapu, mengepel, atau mengelap debu. Ini adalah seni menyortir, menyingkirkan barang yang tak lagi dibutuhkan, lalu menata ulang rumah agar lebih lega, rapi, dan nyaman. Klien bukan hanya dapat rumah yang bersih, tapi juga ruang hidup yang lebih terorganisir dan bikin betah.

Beda Jauh dengan Cleaning Service

Kalau cleaning service fokus membersihkan permukaan dan menghilangkan kotoran, decluttering lebih ke mengubah cara orang memanfaatkan ruang. 

Prosesnya meliputi memilah barang, memutuskan mana yang disimpan, dijual, atau disumbangkan, lalu menatanya kembali agar ruang terasa lapang.

Cuan Gede dari Barang Bekas

Nah, yang bikin usaha ini menggiurkan adalah peluang jual barang preloved milik klien. Barang-barang yang masih layak pakai bisa dijual kembali, dan hasilnya menambah pemasukan. 

Beberapa pelaku usaha bahkan mengaku omzetnya bisa tembus puluhan juta sebulan berkat jasa decluttering plus penjualan barang bekas.

Pasarnya Makin Besar

Gaya hidup minimalis dan tren “less is more” membuat jasa decluttering semakin dicari. Banyak orang yang sibuk bekerja, tidak punya waktu, atau bingung mulai dari mana saat ingin merapikan rumah. Di sinilah jasa decluttering hadir sebagai solusi.

Modal Kecil, Skill Utama

Menariknya, memulai usaha ini tidak membutuhkan modal besar. Yang penting adalah kemampuan mengorganisir, rasa percaya diri saat berkomunikasi dengan klien, dan sedikit kreativitas dalam menata ruang.

Tips Memulai Usaha Decluttering

Pertama, mulailah dari lingkaran terdekat, tawarkan jasa ke teman atau keluarga. Dokumentasikan hasil kerja sebelum dan sesudah, lalu posting di media sosial. Tentukan paket harga hingga per ruangan, per jam, atau per proyek. Terakhir, manfaatkan marketplace untuk menjual barang preloved klien.

Kenapa Decluttering Jadi Peluang Emas?

Di kota-kota besar, orang rela membayar mahal untuk kenyamanan dan efisiensi ruang. Decluttering memenuhi kebutuhan itu. Dan tidak hanya membuat rumah bersih, tapi juga memberikan efek psikologis yang positif bagi penghuninya. Ruang yang rapi terbukti bisa mengurangi stres, meningkatkan fokus, dan membuat hidup terasa lebih ringan.

Selain itu, usaha ini punya fleksibilitas tinggi. Kamu bisa menjadwalkan proyek sesuai waktu luang, memilih klien yang sesuai, bahkan mengembangkan layanan tambahan seperti home styling atau penataan ruang kerja. Semua ini bisa memperbesar potensi penghasilan.

Dari Tren Jadi Profesi Serius

Jika dulu decluttering dianggap sekadar tren gaya hidup ala influencer luar negeri, kini di Indonesia mulai banyak yang melihatnya sebagai profesi menjanjikan. Dengan branding yang tepat, media sosial yang aktif, dan testimoni klien yang positif, reputasi bisnis ini bisa berkembang pesat.

Kesempatan Emas di 2025

Melihat tren minimalis yang semakin populer dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kualitas hidup, tahun 2025 bisa jadi momen emas untuk memulai usaha decluttering. Modal kecil, pasar luas, dan potensi pendapatan tinggi adalah kombinasi yang sulit dilewatkan.

Jadi, kalau selama ini kamu jago merapikan rumah, teliti memilah barang, dan punya selera menata ruang, jangan biarkan skill itu cuma dipakai di rumah sendiri. 

Ubah menjadi sumber penghasilan! Siapa tahu, beberapa bulan ke depan kamu sudah punya jadwal penuh dan rekening yang makin tebal berkat bisnis decluttering ini. (*) 

 

Prev Article
10 Ide Usaha Makanan dan Minuman Modal Kecil yang Laris 2025, Cuan Berkali-Kali Lipat!
Next Article
The Rise of AI-Powered Personal Assistants: How They Manage

Related to this topic: