Search

Saved articles

You have not yet added any article to your bookmarks!

Browse articles

BI: Survei Penjualan Eceran Meningkat di November 2025

10 December 2025

Bisnis Daily, JAKARTA - Survei Penjualan Eceran (SPE) dari Bank Indonesia (BI) memprakirakan kinerja penjualan eceran meningkat pada November 2025.

Hal itu tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Bank Indonesia sebesar 222,1 atau tumbuh 5,9 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 4,3 persen (yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso mengatakan, peningkatan itu didorong oleh kenaikan penjualan mayoritas kelompok, terutama perlengkapan rumah tangga lainnya dengan IPR yang tumbuh 4,0 persen yoy usai mengalami kontraksi sebesar 2,3 persen yoy pada Oktober 2025.

"Prakiraan kinerja penjualan eceran pada November 2025 juga ditopang oleh pertumbuhan pada kelompok barang budaya dan rekreasi sebesar 12,8 persen yoy; suku cadang dan aksesori 15,4 persen yoy; serta makanan, minuman, dan tembakau 8,2 persen yoy," katanya dalam keterangan tertulis, dilansir dari Antara, Rabu (10/12/2025).

Bank Indonesia juga menyebut, penjualan eceran pada November 2025 diprakirakan tumbuh sebesar 1,1 persen month to month (mtm) didorong kinerja penjualan mayoritas kelompok seiring dengan peningkatan permintaan masyarakat menjelang persiapan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.

Sementara terkait rengenai realisasi pada Oktober 2025, IPR secara tahunan tumbuh sebesar 4,3 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan IPR bulan sebelumnya sebesar 3,7 persen (yoy).

"Pertumbuhan tersebut terutama didukung oleh peningkatan penjualan kelompok barang budaya dan rekreasi (6,7 persen yoy) serta makanan, minuman, dan tembakau (6,4 persen yoy)," jelas Denny.

Dirinci secara bulanan, penjualan eceran pada Oktober 2025 tumbuh sebesar 0,6 persen (mtm) yang juga dipengaruhi oleh permintaan masyarakat menjelang persiapan HBKN Natal didukung oleh kelancaran distribusi.

Adapun dari sisi harga, tekanan inflasi pada tiga bulan yang akan datang yakni Januari 2026 diprakirakan meningkat, sementara pada enam bulan yang akan datang atau April 2026 diprakirakan menurun.

Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Januari 2026 yang tercatat sebesar 163,2, lebih tinggi dibandingkan dengan 157,2 pada periode sebelumnya didorong oleh ekspektasi kenaikan harga bahan baku, upah, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan permintaan menjelang periode Ramadan 1447 H.

Sementara itu, IEH April 2026 tercatat sebesar 161,7, lebih rendah dari periode sebelumnya sebesar 172,5 seiring dengan normalisasi permintaan pasca-HBKN Idul Fitri.
 

Prev Article
Pemkab Aceh Barat Siapkan Bantuan Benih Untuk Petani Korban Banjir Bandang
Next Article
The Rise of AI-Powered Personal Assistants: How They Manage

Related to this topic: