Bisnis Daily, JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat Indeks Menabung Konsumen (IMK) pada bulan April 2025 berada di level 83,4 atau menguat 5,1 poin dari bulan sebelumnya.
Hal ini sejalan dengan peningkatan komponen Indeks Waktu Menabung (IWM) sebesar 7,6 poin pada periode yang sama ke level 94,6 dan Indeks Intensitas Menabung (IIM) yang tumbuh 2,7 poin ke level 72,2.
Berdasarkan laporan resmi LPS, sebanyak 29,3% responden Survei Konsumen dan Perekonomian (SKP) LPS di komponen IIM menyatakan tidak pernah menabung. Angka ini lebih rendah dari 31,9% responden yang tidak pernah menabung pada bulan Maret 2025.
Selain itu, terjadi penurunan pada persentase responden yang menilai nilai yang ditabung lebih kecil dari yang direncanakan, yaitu dari 53,7% responden pada Maret 2025 menjadi 49,1% responden pada bulan April 2025.
Terkait komponen IWM, persentase responden yang menilai saat ini adalah waktu yang tepat untuk menabung tercatat meningkat menjadi 27,9% pada April 2025, dari 24,8% pada Maret 2025.
Sejalan dengan hal tersebut, persentase responden yang menyatakan bahwa tiga bulan mendatang merupakan waktu yang tepat untuk menabung meningkat, yaitu menjadi 42,3% dari 38,9% pada periode yang sama. Perkembangan ini mengindikasikan rencana dan intensitas menabung konsumen yang kembali normal pasca Idulfitri.
Kemudian, pergerakan IMK pada sebagian kelompok pendapatan rumah tangga (RT) cenderung menguat pada April 2025.
Peningkatan terbesar IMK terlihat pada kelompok RT berpendapatan di atas Rp1,5 juta–Rp3 juta/bulan (naik 8,8 poin) dan RT berpendapatan hingga Rp1,5 juta/bulan (naik 7,2 poin) dan IMK kelompok RT dengan pendapatan di atas Rp3 juta–Rp7 juta tercatat meningkat (naik 6,0 poin).
Khusus kelompok RT dengan pendapatan di atas Rp7 juta/bulan, IMK mengalami sedikit penurunan (turun 1,0 poin), namun tetap konsisten di atas level 100, bunyi laporan LPS.
