Bisnis Daily, PONTIANAK - Harga emas terus menanjak ke level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir, bikin banyak orang mulai melirik logam mulia ini lagi.
Tapi sebenarnya, apa sih yang bikin harga emas melonjak tinggi banget belakangan ini? Yuk, simak penjelasan dari para pakar!
Ketidakpastian Global Bikin Emas Jadi “Pelarian Aman”
Menurut Dr. Bhima Yudhistira, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), tren kenaikan harga emas bukan tanpa sebab.
“Emas selalu jadi aset safe haven saat ekonomi global nggak stabil. Sekarang banyak ketidakpastian, mulai dari tensi geopolitik sampai kekhawatiran resesi di beberapa negara besar,” ujar Bhima saat dihubungi, Jumat (10/10/2025).
Ia menambahkan, konflik di Timur Tengah dan ketegangan antara AS–China juga membuat investor global lebih memilih menaruh uangnya di emas ketimbang saham atau obligasi.
Suku Bunga Rendah dan Dolar Melemah
Analis keuangan Ariston Tjendra menilai faktor suku bunga juga sangat berpengaruh.
“Ketika suku bunga riil rendah, orang lebih tertarik beli emas karena imbal hasil deposito atau obligasi nggak menarik. Apalagi dolar AS melemah, otomatis harga emas dalam dolar ikut naik,” jelasnya.
Ia menyebut, ekspektasi bahwa The Fed (bank sentral AS) bakal memangkas suku bunga di akhir tahun ini ikut memperkuat sentimen bullish terhadap emas.
Bank Sentral Dunia Lagi Gencar Beli Emas
Menariknya, bukan cuma investor individu yang berburu logam mulia. Bank sentral di berbagai negara juga lagi “borong emas” buat memperkuat cadangan devisa mereka.
Indra Darmawan, ekonom senior dari Universitas Indonesia, menjelaskan:
“Bank sentral banyak negara berkembang, termasuk China dan India, lagi diversifikasi cadangan devisa. Mereka ingin kurangi ketergantungan pada dolar AS, makanya beli emas dalam jumlah besar. Ini ikut dorong harga naik.”
Efek ke Indonesia: Harga Emas Antam Melambung
Di Indonesia sendiri, harga emas Antam sempat tembus Rp1,4 juta per gram, naik signifikan dari bulan lalu.
Menurut Bhima, pelemahan rupiah terhadap dolar AS juga mempercepat kenaikan harga emas dalam rupiah.
“Jadi walau harga emas dunia stagnan, kalau rupiah melemah, di Indonesia harga bisa naik lebih tajam,” kata Bhima.
Tapi Hati-Hati, Bisa Ada Koreksi
Meski sedang naik, para pakar mengingatkan investor agar tetap hati-hati.
“Tren jangka pendek bisa koreksi sewaktu-waktu. Kalau ada kabar ekonomi AS membaik atau inflasi turun, harga emas bisa balik turun,” tutur Ariston.
Kenaikan harga emas kali ini bukan sekadar tren sesaat. Kombinasi ketidakpastian global, suku bunga rendah, pelemahan dolar, dan aksi beli bank sentral jadi pendorong utama. Tapi tetap, bijaklah berinvestasi — karena logam mulia juga punya risiko fluktuasi. (*)