Bisnis Daily, JAKARTA - Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani mendapat masukan dari Tirta Ayu Spa, pelaku usaha terapis spa di luar negeri.
Masukan itu bagian dari upaya Kementerian P2MI yang akan melahirkan identitas merek baru atau branding terapis spa Indonesia di luar negeri.
"Ini bagian dari upaya kita me-rebranding spa therapist di luar negeri agar lebih baik lagi, memiliki nilai jual dan bersaing di luar negeri," katanya di Kantor Kementerian P2MI, Selasa (17/6/2025).
Menurutnya, sejumlah negara di Afrika berpotensi menjadi peluang pasar baru untuk terapis spa dari Indonesia. Berdasarkan informasi yang ia terima, Tirta Ayu Spa telah membuka pasar terapis spa Indonesia di 5 negara di Afrika dan menjadi yang terbaik serta terbesar di negara tersebut.
"Ini bisa menjadi peluang yang sangat bagus, karena yang ditawarkan tidak hanya teknik memijat, tapi paket full untuk bisnis spa, termasuk produk-produk pendukungnya seperti minyak, aromaterapi hingga desain interior," jelas Christina Aryani.
Selain itu, Tirta Ayu Spa memiliki pusat pelatihan spa di Bojonegoro, Jawa Timur dan berasosiasi dengan lembaga sertifikasi khusus terapis spa di Swiss. Sehingga, lanjut Wamen P2MI, sertifikasi terapis spa dari mereka diakui bekreja di luar negeri.
"Pelatihan yang mereka berikan juga merangkul anak-anak putus sekolah dan ibu tunggal yang ingin mengubah hidup mereka," imbuh Christina Aryani.
Sementara itu, Pemilik Tirta Ayu Spa Indonesia, Leniwati mengatakan, animo masyarakat Afrika terhadap layanan spa Indonesia sangat besar. Mereka, kata Leni, menyukai aspek heritage atau nilai tradisi otentik dan tradisional yang melekat dalam setiap layanan.
"Nilai heritage Indonesia yang kita kenalkan dan masyarakat di Afrika suka sekali. Mulai dari salam kepada konsumen, teknik pemijatan, minyak dan aromaterapi yang kita pakai, suasana hingga interior spa yang kita lengkapi dengan wastra Jawa," ujarnya.
Sebanyak 60 terapis spa dari Tirta Ayu yang tersebar di 5 negara di Afrika, yaitu Eswatini, Nigeria, Kamerun, Ghana dan Sierra Leone.