Bisnis Daily, JAKARTA - Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell menegaskan, krisis kelaparan di Gaza terjadi akibat terhambatnya penyaluran bantuan oleh Israel, bukan karena kekurangan pangan.
"Anak-anak telah berbulan-bulan hidup tanpa makanan yang cukup," kata Russell kepada CBS, dilansir dari Anadolu, Senin (25/8/2025).
"Kita menyaksikan situasi mengerikan di mana anak-anak berada di ambang kelaparan dan akhirnya meninggal karena kelaparan," tambahnya.
Russell menekankan, krisis ini seharusnya bisa dicegah, karena pangan sebenarnya tersedia di dekat wilayah tersebut, tapi tidak bisa sampai ke warga yang membutuhkan.
"Ini bukan karena badai atau kekeringan. Ini terjadi karena kami tidak bisa menyalurkan cukup bantuan kepada anak-anak itu," katanya.
Ia menyerukan agar media internasional diberi akses ke Gaza untuk memverifikasi kondisi di lapangan.
Russell juga mengkritik mekanisme Gaza Humanitarian Foundation (GHF) yang dijalankan Israel dan menyebut metode distribusi GHF bertentangan dengan standar kemanusiaan.
"PBB sebelumnya mampu mengoperasikan 400 titik distribusi bantuan, sementara GHF hanya mengandalkan empat lokasi. Izinkan kami bekerja. Biarkan kami masuk. Kami tahu bagaimana melakukan distribusi ini," tegasnya.
Israel menutup seluruh perlintasan ke Gaza sehingga bantuan kemanusiaan terhenti pada Maret lalu dan sejak akhir Mei, Israel memberlakukan mekanisme distribusi sepihak melalui GHF dengan menyingkirkan peran PBB dan lembaga bantuan besar lainnya.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan, mekanisme tersebut menyebabkan lebih dari 2.000 warga Palestina tewas dan lebih dari 15.000 orang lainnya terluka saat menunggu bantuan.
Malaysia Yakin Palestina Akan Merdeka
Dalam keterangan terpisah, Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim yakin Palestina bisa merdeka.
Ia mengambil contoh keberhasilan Malaysia dan Indonesia meraih kemerdekaan dengan segala jerih payah.
Anwar juga terus menyatakan dukungannya terhadap kemerdekaan Palestina.
Menurutnya, saat ini Palestina memang belum merdeka tapi kemerdekaan bukan sesuatu yang mustahil mengingat Malaysia pun pernah bersusah payah berjuang meraih kemerdekaan.
"Ya (Palestina) belum menang, tapi insyaallah akan dan pasti menang kebenaran dan keadilan. Bulan ini bulan merdeka Malaysia. Tahun 20-an, 30-an, 40-an, bapak-bapak (pendahulu) kita mengorak (mengambil) langkah, siapa percaya kita boleh mencatat dan mencapai kemerdekaan," kata Anwar, melansir Antara.
Tak hanya menukil pengalaman Malaysia, Anwar pun mengambil contoh tokoh Indonesia, Bung Karno yang memperjuangkan kemerdekaan.
Ia juga menyinggung perjuangan Mahatma Gandhi di India yang berhasil melawan Inggris, Vietnam yang mampu melawan Prancis dan Amerika Serikat.