Bisnis Daily, JAKARTA - Komoditas rumput laut bisa menjadi "emas hijau" di laut Nusantara dan menjadi penggerak utama ekonomi biru Indonesia yang dapat menyejahterakan masyarakat pesisir.
Menurut Akademisi Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang, Jawa Barat, Catur Pramono Adi, rumput laut bukan sekadar tumbuhan laut yang menempel di karang.
Rumput laut merupakan komoditas strategis yang sangat potensial, bahkan menjadi komoditas unggulan yang bisa menembus pasar dunia.
Jika dirinci, bentangan tali panjang yang mengapung di laut bukanlah pemandangan asing di sejumlah wilayah pesisir di Indonesia.
Mungkin dari kejauhan, tampak seperti jaring nelayan biasa, tetapi sesungguhnya itu adalah kebun laut tempat rumput laut ditanam.
"Bentangan tali panjang yang mengapung itu menjadi salah satu wajah masa depan perikanan Indonesia, yakni budi daya rumput laut dengan metode long-line, sebuah teknik yang sederhana, namun berdaya ungkit tinggi bagi ekonomi masyarakat pesisir," katanya, dilansir dari Antara, Senin (25/8/2025).
Catur menyebut, kekuatan budi daya rumput laut terletak pada kesederhanaannya, karena modal yang dibutuhkan untuk budidaya relatif kecil, teknologi mudah dipelajari, dan daya serap pasar sangat tinggi.
Di beberapa daerah seperti Sulawesi, Nusa Tenggara, hingga Maluku, kata dia, rumput laut bahkan telah menjadi tulang punggung ekonomi desa.
Untuk satu siklus panen yang hanya 40 hingga 50 hari memungkinkan petani mendapatkan pendapatan rutin.
"Bayangkan, dalam setahun bisa dilakukan hingga tujuh kali panen," katanya.
Tidak hanya itu, rumput laut juga berkontribusi pada agenda global seperti pengurangan emisi karbon. Sebagai organisme fotosintetik, rumput laut menyerap CO₂ dari atmosfer.
"Jadi, dengan memperluas kebun rumput laut, Indonesia tak hanya mengekspor komoditasnya, tetapi juga 'mengekspor' kontribusi pada mitigasi perubahan iklim," ungkap Catur.
Saat ini Indonesia merupakan salah satu produsen utama rumput laut dunia, karena permintaan rumput laut terus meningkat, baik di pasar domestik maupun ekspor.
Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukkan kontribusi ekspor rumput laut mencapai lebih dari 77 persen dari total ekspor perikanan budidaya di 2022.