Search

Saved articles

You have not yet added any article to your bookmarks!

Browse articles

Angin Segar Rp200 Triliun untuk Bank BUMN dan BSI, Ekonomi Diharap Makin Ngebut!

13 September 2025

Bisnis Daily, PONTIANAK - Ada kabar panas dari dunia keuangan tanah air. Pemerintah lewat Menteri Keuangan ngumumin bakal menaruh dana jumbo, totalnya tembus Rp200 triliun, ke bank-bank pelat merah alias Himbara plus Bank Syariah Indonesia (BSI).

Dana segede itu nggak main-main. Rinciannya, Bank Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing kebagian sekitar Rp55 triliun. Lalu BTN dikasih jatah Rp25 triliun, sementara BSI “kecipratan” Rp10 triliun. 

Walau paling kecil, masuknya BSI punya asyara: supaya dana juga ngalir sampai ke Aceh dan daerah-daerah yang lebih banyak pakai layanan bank syariah.

Buat Apa Duitnya?

Nah, banyak yang kepo, dana Rp200 triliun ini sebenarnya buat apa sih? Jawabannya: biar nggak ngendon di brankas, duit ini harus diputer jadi kredit buat asyarakat. Artinya, bank wajib nyalurin ke sektor riil, entah itu UMKM, kredit rumah, modal usaha, sampai pembiayaan proyek asyarakat.

Pemerintah juga udah wanti-wanti, duit ini nggak boleh dipake buat beli surat berharga atau main investasi spekulatif. Jadi harus langsung nyentuh ke sektor produktif yang bisa bikin ekonomi bergerak lebih cepat.

Negara Juga Ikut Untung

Bukan Cuma bank yang senyum lebar, negara juga nggak zonk. Dari penempatan dana segar ini, pemerintah tetap dapet imbal hasil sekitar 4 persen. Jadi ini ibarat asyaraka: bank dapat likuiditas tambahan buat nyalurin kredit, pemerintah dapat tambahan pemasukan, dan asyarakat punya akses yang lebih gampang buat dapet modal.

Harapan Buat UMKM

Nah, paling diharapin dari program ini tentu aja UMKM. Sektor kecil-menengah ini memang jadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Dengan dana Rp200 triliun yang ditaruh di bank, diharapkan akses pinjaman buat pedagang, petani, nelayan, hingga pelaku bisnis rumahan bisa lebih mudah dan murah.

Bayangin aja, kalau dana segede itu benar-benar disalurkan ke jutaan pelaku usaha, roda ekonomi di daerah bisa makin kenceng. Bukan cuma usaha kecil yang hidup, tapi juga tenaga kerja kebagian efek positifnya.

Pengawasan Ketat

Meski kedengarannya manis, tetap ada catatan penting. Penyaluran Rp200 triliun ini harus diawasi ketat biar nggak mandek di bank atau salah sasaran. 

Kalau nggak hati-hati, bisa aja duit segede itu cuma muter di kalangan tertentu dan nggak sampai ke masyarakat kecil.

Jadi, Apa Artinya Buat Kita?

Buat orang biasa, dampaknya bisa lumayan terasa. UMKM bisa lebih gampang dapet modal, suku bunga kredit bisa lebih ringan, bahkan cicilan rumah lewat BTN kemungkinan bisa lebih terjangkau. Intinya, kalau dana segede ini bener-bener tersalurkan dengan baik, ekonomi rakyat bisa makin naik. (*)

Prev Article
Bandara Supadio Pontianak Resmi Buka Penerbangan ke Malaysia, Warga Kalbar Makin Mudah Jalan-jalan
Next Article
The Rise of AI-Powered Personal Assistants: How They Manage

Related to this topic: