Bisnis Daily, JAKARTA - Sebanyak 4 perusahaan yang masuk dalam antrean (pipeline) dalam pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia.
Direktur Penilaian Perusahaan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna beralasan, lembaganya semakin selektif melakukan penetapan terhadap calo perusahaan tercatat.
Selain itu, sedikitnya antrean IPO tersebut karena masih ada perusahaan yang terlebih dahulu ingin memperbarui laporan keuangan menjadi per Juni 2025 (semester I-2025). Kemudian, ada juga perusahaan yang masih mempersiapkan kelengkapan dokumen, misalnya legal document dan lainnya.
"Ada pula perusahaan yang memang ditolak oleh BEI," kataya di Jakarta, dilansir dari Antara, Selasa (8/7/2025).
BEI sebelumnya mendorong perusahaan mempersiapkan aksi IPO secara baik agar menciptakan kesuksesan proses IPO.
Selain aspek struktur IPO dan momentum yang tepat, keberhasilan IPO juga bergantung pada kesiapan perusahaan, mulai dari kinerja keuangan, tata kelola perusahaan, manajemen dan equity story yang disampaikan.
BEI melaporkan total terdapat 14 perusahaan berada dalam antrean akan melangsungkan IPO, per 20 Juni 2025.
BEI juga mencatat ada 14 perusahaan yang telah melangsungkan IPO dengan dana dihimpun mencapai Rp7,01 triliun selama semester I-2025, atau lebih sedikit dibandingkan sebanyak 25 gelaran IPO pada semester I 2024.