Bisnis Daily, JAKARTA - Kementerian Perdagangan menegaskan, Indonesia terus memperluas ekspor ke pasar global di tengah proses negosiasi tarif impor dengan Amerika Serikat (AS).
Menurut Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri, perluasan akses pasar luar negeri ini menjadi arahan strategis dari Presiden RI Prabowo Subianto untuk memperkuat posisi dagang Indonesia di tengah dinamika global.
Saat ini Indonesia aktif menjajaki kerja sama perdagangan dengan Peru, Kanada, dan Tunisia melalui perjanjian ekonomi komprehensif yang membuka peluang ekspor lebih besar.
Dyah Roro menegaskan, pemerintah Indonesia masih menunggu pengumuman resmi dari pemerintah Amerika soal kebijakan tarif yang saat ini masih dalam proses pembahasan.
Menurut Roro, tim negosiasi dari Kementerian Koordinator Perekonomian masih aktif berada di Amerika Serikat untuk memperjuangkan kepentingan ekspor Indonesia.
"Pak Menko Perekonomian (Airlangga Hartarto) juga akan berkunjung ke Amerika Serikat setelah kegiatan BRICS yang saat ini sedang berjalan juga di Brasil. Jadi, mudah-mudahan nanti juga akan diberikan formal announcement oleh mereka," katanya, dilansir dari Antara, Selasa (8/7/2025).
Diketahui, Senin (7/7/2025) kemarin, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengirim surat kepada sejumlah pemimpin negara di Asia Tenggara seperti Indonesia, Bangladesh, Kamboja, dan Thailand.
Surat tersebut untuk memberi tahu tentang tarif baru atas ekspor mereka ke AS, yang akan mulai berlaku 1 Agustus 2025.
Indonesia akan diberlakukan tarif sebesar 32 persen, sebanyak 36 persen terhadap Kamboja dan Thailand, serta tarif 35 persen terhadap Bangladesh.
Dalam suratnya, Trump juga memperingatkan pemimpin keempat negara itu untuk tidak melakukan pembalasan terhadap tarif AS dan mengancam akan mengenakan kenaikan tambahan di atas tarif yang sudah ada.
