Bisnis Daily, PONTIANAK - Pasar modal Indonesia lagi gonjang-ganjing. Demonstrasi besar yang berujung kericuhan bikin investor asing ramai-ramai angkat kaki. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, sejak awal tahun asing sudah melakukan net sell Rp53,1 triliun, dan khusus akibat aksi massa belakangan ini, tambahan dana keluar mencapai Rp112 triliun.
Meski begitu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak sepenuhnya tumbang. Ada peluang yang bisa dimanfaatkan investor lokal, karena banyak saham unggulan sekarang diperdagangkan dengan harga “diskon”.
Ekonom: Ini Hanya Efek Politik Jangka Pendek
Ekonom INDEF, Bhima Yudhistira, bilang kaburnya dana asing lebih ke faktor sentimen politik ketimbang kondisi ekonomi sebenarnya.
“Secara fundamental, ekonomi Indonesia masih cukup sehat. Neraca dagang surplus 63 bulan, nilai tukar petani naik, konsumsi domestik tetap jalan. Jadi keluarnya asing ini hanya reaksi sementara,” jelasnya.
BEI Optimis Dana Balik Lagi
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, menegaskan bahwa kepercayaan investor global tidak akan hilang lama-lama.
“Indonesia punya daya tarik, baik dari sisi makroekonomi maupun potensi pasar. Begitu situasi politik mereda, kami yakin capital inflow akan kembali,” ujarnya.
Peluang untuk Investor Lokal
Pengamat pasar modal Nafan Aji Gusta menyebut, momen ini justru emas bagi investor ritel.
“Banyak saham bank besar, emiten consumer goods, hingga energi yang harganya lagi terkoreksi. Kalau investor lokal berani masuk sekarang, potensi cuannya lumayan besar dalam jangka menengah sampai panjang,” ungkapnya.
Kesimpulan: Jangan Panik, Lihat Peluang
Kaburnya dana asing dari bursa memang menimbulkan guncangan, tapi itu lebih ke faktor politik yang sifatnya jangka pendek. Selama fundamental ekonomi Indonesia tetap solid, peluang investasi masih terbuka lebar. Untuk investor lokal, gejolak ini justru bisa jadi momentum emas menambah portofolio di saham-saham unggulan. Karena di balik turbulensi politik, selalu ada ruang untuk strategi dan cuan. (*)