Bisnis Daily, JAKARTA - Penjualan motor listrik pada semester pertama 2025 hanya mencapai 11 ribu unit.
Menurut Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), kondisi tersebut jauh di bawah target tahunan yang diperkirakan mencapai 100 ribu unit.
Ketua Umum Aismoli, Budi Setyadi mengatakan, hilangnya insentif pembelian motor listrik Rp7 juta per unit dari pemerintah menjadi salah satu penyebab surutnya penjualan motor listrik.
"Tidak seperti 2024 yang ada subsidi dan sekarang ini kan belum ada kejelasan. Memang masyarakat kita lebih punya akses (kemauan membeli) kalau pemerintah ngasih subsidi," katanya dalam sebuah keterangan di Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Pada 2024, capaian penjualan motor listrik dari puluhan anggota Aismoli sebanyak 62 ribuan unit pada 2024, terbantu program subsidi pembelian dari pemerintah sebesar Rp7 juta per unit.
Sementara enam bulan pertama tahun lalu, penjualan motor listrik anggota Aismoli disebut bisa menembus 25 ribu hingga 30 ribu unit.
Hanya saja, subsidi itu namun berhenti sejak kuota tahun lalu sebanyak 60 ribu unit dari pemerintah terserap habis, sehingga mengalami penurunan.
Budi menegaskan, target 100 ribu unit setahun pada 2025 ini merupakan proyeksi penjualan jika pemerintah jadi menggelontorkan subsidi sejak awal tahun.
"Tapi faktanya, subsidi maupun insentif tak kunjung kejadian hingga kini dan target itu kalau ada subisidi bisa sampai 100 ribu unit, ya karena tidak ada tentu jauh (realisasi penjualan)," jelasnya.