Search

Saved articles

You have not yet added any article to your bookmarks!

Browse articles

Trik Menabung Orang Tionghoa: Simpel, Tapi Bisa Bikin Tajir Sampai Generasi Ketiga

25 August 2025

PONTIANAK, bisnisdaily.com - Banyak orang sering heran, kok bisa ya keluarga Tionghoa terlihat begitu mapan secara finansial meski gaya hidupnya sederhana? 

Ternyata ada rahasia di balik cara mereka mengatur uang. Bukan sulap, bukan sihir. Semuanya berawal dari kebiasaan menabung yang disiplin.

Sebuah video berjudul “Trik Menabung Orang Cina: Simpel, Tapi Bikin Tajir” yang ramai di YouTube, mengungkap pola pikir dan kebiasaan finansial orang Tionghoa yang bisa jadi inspirasi siapa saja. Prinsipnya simpel: hemat, kerja keras, dan cerdas dalam mengelola uang.

Hidup Hemat, Bukan Pelit

Orang Tionghoa terkenal dengan gaya hidup hemat. Mereka lebih suka menunda pembelian barang sampai benar-benar mampu ketimbang ngotot beli dengan cicilan. Buat mereka, “kalau belum bisa beli cash, artinya belum waktunya beli.”

Menurut Gani The Young, content creator sekaligus generasi ketiga keturunan Tionghoa yang berbagi pengalaman dalam video tersebut, kebiasaan hemat ini memang sering disalahartikan.

“Orang kadang bilang pelit. Padahal sebenarnya kami lebih mengutamakan fungsi. Daripada uang habis buat gaya, lebih baik disimpan atau diputar lagi untuk usaha,” ujarnya.

Disiplin dan Pekerja Keras

Selain hemat, disiplin jadi kunci utama. Toko dibuka lebih pagi, ditutup lebih malam. Konsistensi inilah yang membuat penghasilan bisa stabil. Meski jatuh bangun, mereka tetap pantang menyerah.

Ekonom muda, Rizky Pratama, menilai pola pikir ini bisa ditiru generasi sekarang.

“Kebiasaan disiplin dalam mengatur jam kerja, mengatur pengeluaran, hingga mencatat transaksi itu kuncinya. Kalau konsisten, hasilnya akan terlihat dalam jangka panjang,” katanya.

Cermat Mengatur Keuangan

Setiap rupiah yang keluar selalu dihitung. Orang Tionghoa terbiasa mencatat pemasukan dan pengeluaran secara detail. Bahkan urusan belanja pun penuh strategi.

Mulai dari tawar-menawar harga, berburu diskon, hingga menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Tujuannya jelas: efisiensi. Uang yang bisa dihemat, dialihkan ke tabungan atau investasi.

Tabungan Jadi Prioritas Utama

Rahasia berikutnya: mereka bisa menyisihkan hingga 30–50% penghasilan untuk ditabung. Angka ini terbilang besar kalau dibandingkan dengan kebiasaan menabung orang Indonesia pada umumnya yang rata-rata masih di bawah 20%.

Caranya? Hidup sederhana. Masak sendiri di rumah, bawa bekal ke kantor, dan menghindari pengeluaran konsumtif. Bagi mereka, kesederhanaan bukan berarti miskin, melainkan strategi untuk masa depan.

Investasi untuk Generasi Berikutnya

Uang hasil tabungan biasanya tidak dibiarkan mengendap begitu saja. Mereka cenderung memutar kembali ke aset jangka panjang seperti tanah, properti, atau bisnis keluarga.

“Investasi itu wajib. Orang Tionghoa selalu berpikir beberapa langkah ke depan, bukan cuma untuk diri sendiri, tapi juga anak dan cucu,” tambah Gani.

Hal ini sejalan dengan prinsip yang dikenal luas: “Generasi pertama kerja keras, generasi kedua menikmati hasil, generasi ketiga memperluas.”

Bukan Andalkan Bantuan, Tapi Mandiri

Satu lagi yang menarik, mereka jarang mengandalkan bantuan orang lain. Prinsip kemandirian ini membuat mereka terbiasa menghadapi risiko, termasuk gagal. Bedanya, setiap kegagalan dianggap sebagai pelajaran berharga.

“Kalau jatuh, ya bangkit lagi. Itu sudah jadi mindset sejak kecil,” kata Gani.

Bisa Ditiru Generasi Muda

Meski lahir dari budaya Tionghoa, sebenarnya cara ini universal dan bisa dipraktikkan siapa saja. Kuncinya ada pada mindset: rela menahan diri sekarang demi masa depan yang lebih baik.

Ekonom Rizky menambahkan, “Kalau generasi muda mau meniru pola hemat, disiplin, dan investasi ala orang Tionghoa, nggak mustahil dalam 10–15 tahun mereka bisa meraih kemandirian finansial.”

Rahasia finansial orang Tionghoa bukan soal keberuntungan, tapi pola hidup yang disiplin. Hemat, kerja keras, rajin menabung, dan berani berinvestasi jadi kunci utama. Dengan strategi ini, bukan cuma satu orang yang merasakan hasilnya, tapi bisa diwariskan hingga ke generasi berikutnya.

Jadi, kalau kamu pengen tajir ala orang Tionghoa, coba mulai dari langkah kecil: catat pengeluaran, sisihkan minimal 30% penghasilan, hidup sederhana, dan berani berinvestasi. Hasilnya nggak instan, tapi dijamin bikin masa depan lebih terjamin!

 

Prev Article
Slow Living Jadi Tren, Mau Kerja Santai Bisa Sampai Tua? Cek Tipsnya di Sini
Next Article
The Rise of AI-Powered Personal Assistants: How They Manage

Related to this topic: