Bisnis Daily, PONTIANAK - Kalau ngomongin bisnis besar di Indonesia, pasti nggak bisa lepas dari konglomerasi. Yap, istilah ini merujuk pada kelompok usaha raksasa yang punya banyak lini bisnis, mulai dari sektor tradisional kayak properti dan sawit, sampai ke dunia modern kayak e-commerce, fintech, dan digital.
Menariknya, konglomerasi di Indonesia bukan cuma sekadar besar, tapi juga punya pengaruh besar terhadap ekonomi, lapangan kerja, sampai gaya hidup masyarakat sehari-hari.
Siapa Saja Konglomerat Top Indonesia?
Beberapa nama besar yang sudah nggak asing lagi, antara lain:
- Salim Group
Dari tepung terigu Bogasari sampai Indomie, bisnisnya ada di mana-mana. Bahkan sekarang masuk ke sektor digital. - Sinar Mas Group
Jagoan di kertas, properti, keuangan, sampai sawit. Salah satu grup paling agresif dalam ekspansi bisnis. - Djarum Group
Awalnya dari rokok, kini punya bisnis perbankan (BCA), properti, hingga e-commerce. - Lippo Group
Fokus ke properti, mal, rumah sakit, sampai pendidikan. - Astra International
Rajanya otomotif, tapi sekarang juga masuk ke fintech, energi, hingga infrastruktur.
Dari Lokal ke Global
Yang keren, banyak konglomerasi Indonesia sudah go international. Contohnya, Indomie dari Salim Group yang sekarang bisa ditemuin di lebih dari 100 negara. Sinar Mas juga punya pabrik kertas di Tiongkok dan Eropa. Jadi, jangan salah, mereka bukan cuma jago kandang!
Tren Baru: Konglomerasi Digital
Kalau dulu bisnis konglomerasi identik dengan sawit, tambang, atau properti, sekarang tren bergeser. Banyak grup besar mulai melirik sektor digital:
- Investasi ke startup teknologi
- Merambah e-commerce
- Main di dunia fintech dan digital banking
Ini jadi bukti bahwa konglomerasi Indonesia nggak mau ketinggalan zaman.
Konglomerasi = Mesin Ekonomi Indonesia
Dengan skala bisnis yang luar biasa besar, konglomerasi jelas punya peran vital dalam perekonomian Indonesia. Dari menciptakan lapangan kerja, menyumbang pajak, hingga membawa brand lokal ke panggung global.
Jadi, kalau kamu lagi minum kopi di mal, naik motor, makan mie instan, atau belanja online, besar kemungkinan kamu sedang menikmati produk dari salah satu konglomerasi Indonesia. (*)