Search

Saved articles

You have not yet added any article to your bookmarks!

Browse articles

Aspataki Keluhkan Jual Beli Pekerjaan Marak di Taiwan, Wamen Christina Siapkan Langkah Pencegahan

01 July 2025

 

JAKARTA - Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani mengaku akan mencari solusi dari maraknya praktik jual beli pekerjaan, atau job order di Taiwan, sebagaimana dikeluhkan Asosiasi Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (Aspataki).

"Taiwan itu memang praktik jual beli job ordernya marak sekali, dikeluhkan banyak P3MI. Nah, saya mendengarkan masukan dan bersama mencoba mencari solusi apa yang bisa dilakukan untuk minimalisir praktik ini,” tegasnya dalam rilis yang diterima Bisnis Daily di Jakarta, Selasa (1/7/2025).

Wamen Christina mengatakan, masukan dari Aspataki ini bisa menjadi awal kementeriannya menindak permasalahan yang ada, sebagai upaya pelindungan menyeluruh bagi pekerja migran Indonesia di Taiwan.

“Kita ingin melihat sejauh mana pemerintah bisa ikut mengintervensinya, karena praktik ini terjadi di pasar negara asing,” sambung eks legislator Senayan ini.

Selain permasalahan tadi, Wamen P2MI juga mendapatkan masukan dari Aspataki bahwa peluang penempatan pekerja migran Indonesia di Taiwan masih terbuka lebar. 

Apalagi saat ini, lanjut dia, ada ketidakpuasan dari pemberi kerja sektor formal, utamanya manufaktur terhadap pekerja migran dari Vietnam.

Ada sekitar 50 ribu hingga 60 ribu peluang penempatan pekerja migran sektor manufaktur di Taiwan yang bisa diambil pekerja migran dari Indonesia.

“Saya juga meminta asosiasi memanfaatkan peluang tersebut untuk penempatan pekerja migran Indonesia di Taiwan,” jelas Christina.

Wamen P2MI juga akan berkoordinasi dengan Taipei Economic and Trade Office atau Kamar Dagang dan Ekonomi Taipei (TETO) terkait peluang tersebut.

“Termasuk membahas rencana kunjungan ke Taiwan untuk menemui stakeholder di sana demi mencari solusi dan mengatasi tantangan-
tantangan seputar pelindungan pekerja migran Indonesia,” imbuh Christina Aryani.

Prev Article
Anak Buah Prabowo Revisi Target Pertumbuhan Ekonomi 2025: Maksimal 5 Persen
Next Article
The Rise of AI-Powered Personal Assistants: How They Manage

Related to this topic: