Search

Saved articles

You have not yet added any article to your bookmarks!

Browse articles

BPS: Ekspor CPO dan Turunannya Naik di Januari-Mei 2025

02 July 2025

Bisnis Daily, JAKARTA - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa di Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini mengatakan, nilai ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya melonjak 27,89 persen ke level USD8,9 miliar pada periode Januari-Mei 2025.

Di periode yang sama tahun sebelumnya, nilai ekspor mencapai USD6,96 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

"Nilai ekspor CPO dan turunannya naik 27,89 persen secara kumulatif," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, belum lama ini.

Data BPS, volume ekspor CPO tercatat naik 3,58 persen dari 8,01 juta ton menjadi 8,3 juta ton sepanjang Januari-Mei 2025.

Pudji mengungkapkan, rata-rata harga CPO juga naik 23,56 persen dari USD870,99 per ton menjadi USD1.076,17 per ton.

BPS juga mencatat nilai ekspor kumulatif sepanjang Januari-Mei 2025 sebesar USD111,98 miliar, naik 6,98 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar USD104,67 miliar.

"Rinciannya nilai ekspor migas sebesar USD6,67 miliar dan non migas USD106,06 miliar," jelasnya.

Sementara berdasarkan sektornya, kata dia, peningkatan nilai ekspor non migas terjadi di sektor industri dan pertanian.

"Sektor industri pengolahan menjadi pendorong utama atas meningkatnya ekspor non migas dalam periode Januari-Mei 2025," katanya.

Saat ini neraca perdagangan Indonesia masih surplus pada Mei 2025 sebesar USD4,30 miliar.

Surplus kali ini, lanjut Pudji, ditopang oleh komoditas nonmigas yang surplus USD5,83 miliar.

Beberapa komoditas penyumbang surplus terbesar adalah lemak dan minyak hewani atau nabati (HS15), bahan bakar mineral (HS27), serta besi dan baja (HS72).

"Neraca perdagangan Indonesia telah mencatat surplus selama 61 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," ujar Pudji.

Ekspor Batu Bara Anjlok

Sementara itu, BPS juga mencatat, nilai ekspor batu bara anjlok 19,10 persen secara tahunan pada periode Januari-Mei 2025.

Menurut Pudji, nilai ekspor emas hitam itu turun dari USD12,68 miliar ke USD10,26 miliar.

"Nilai ekspor batu bara turun 19,10 persen secara kumulatif," jelas Pudji.

Saat ini, volume ekspor batu bara turun 4,65 persen ke 156,37 juta ton sepanjang Januari-Mei 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Adapun rerata harga batu bara turun 15,19 persen ke US$65,66 per ton dari USD77,42 per ton.
 

Prev Article
Aspataki Keluhkan Jual Beli Pekerjaan Marak di Taiwan, Wamen Christina Siapkan Langkah Pencegahan
Next Article
The Rise of AI-Powered Personal Assistants: How They Manage

Related to this topic: