Bisnis Daily, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengumpulkan sejumlah aplikator ojek online (ojol), seperti Grab, Maxim, Goto, Gojek dan inDrive, imbas keluhan asosiasi terkait isu potongan tarif yang dinilai melebihi 20 persen dari ketentuan pemerintah.
Pertemuan ini juga membahas isu-isu aktual yang tengah berkembang di masyarakat dan menjadi perhatian publik, termasuk soal potongan biaya dari aplikator.
Menhub Dudy berharap isu-isu tersebut dapat dikomunikasikan secara terbuka bukan hanya satu sisi, tapi dengan semua pihak, demi mencari solusi terbaik secara menyeluruh dan berimbang.
Menurutnya, ekosistem transportasi daring melibatkan banyak pihak, sehingga penyelesaian persoalan tidak bisa dilakukan secara sepihak, tapi dengan pendekatan kolaboratif dan dialog konstruktif. Sehingga, kata dia, akan sangat bijak jika semua pihak saling mendengarkan dan memahami permasalahan yang muncul di industri transportasi online secara jernih dan objektif.
"Tentu akan sangat arif apabila kita bisa mendengarkan apa yang menjadi permasalahan atau apa yang menjadi isu yang ada pada bisnis online ini. Begitu juga dari pihak pemerintah tentu tidak hanya semata-mata melibatkan Kementerian Perhubungan tapi juga melibatkan pihak-pihak lain yang terkait dengan pemerintahan," jelas Dudy.
Selain itu, Menhub Dudy juga menegaskan pentingnya duduk bersama dengan kepala dingin untuk merumuskan solusi atau membangun komunikasi terhadap persoalan yang belum terjawab secara menyeluruh.
Sebelumnya, sekitar 500 ribu pengemudi ojek online (ojol) akan menggelar unjuk rasa besar-besaran secara serentak pada Selasa, 20 Mei 2025, sebagai bentuk protes terhadap aplikator yang diduga melanggar regulasi. Mereka juga akan mematikan aplikasi di hari yang sama.
Aksi tersebut akan diikuti pengemudi ojol dan taksi online dari berbagai daerah, termasuk Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Cirebon, hingga Palembang, Lampung, dan wilayah Banten Raya.
Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono meminta meminta maaf kepada masyarakat Jakarta dan aglomerasi Jabodetabek imbas kegiatan tersebut.