Bisnis Daily, JAKARTA - Ratusan pengusaha truk akan melakukan aksi mogok memprotes pembatasan operasional angkutan barang baik di jalan tol maupun nontol pada Kamis 20 Maret dan Jumat 21 Maret 2025.
Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Kakorlantas dan Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum mengeluarkan Surat Keputusan tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan Serta Penyeberangan Selama Masa Mudik dan Arus Balik Lebaran Tahun 2025/1446 H.
Pembatasan akan berlangsung mulai Senin 24 Maret 2025 sampai dengan Selasa 8 April 2025 mendatang.
Pengecualian hanya diberikan kepada truk pengangkut BBM/BBG, hantaran uang, hewan dan pakan ternak, pupuk, penanganan bencana alam, sepeda motor mudik dan balik gratis, serta bahan pokok.
Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jakarta, Dharmawan Witanto mengatakan, aksi protes merupakan bentuk keberatan terkait larangan operasional truk angkutan di jalan tol dan nontol.
Aptrindo juga memprotes durasi pembatasan yang cukup lama, yaitu selama 16 hari.
Alasannya, berdampak pada pelaku usaha logistik dan penghasilan para buruh bongkar muat yang penghasilannya dihitung harian.
Selain itu, aturan ini bisa berdampak buruk bagi iklim bisnis dunia angkutan barang.
Aptrindo bahkan mengusulkan pelarangan hanya dilakukan mulai 27 Maret sampai 3 April, karena mempertimbangkan pekerja, pengemudi, buruh bongkar muat yang sangat bergantung pada pendapatan harian.
