Pasar Apartemen Stagnan, Tapi Unit Sewa Jadi Incaran Anak Muda Urban

Namun, kondisi ini tidak lantas bikin bisnis apartemen sepi. Justru, ada peluang lain yang kini makin bersinar: unit sewa apartemen. Fenomena ini terlihat jelas di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, hingga Medan.

Banyak pekerja muda urban yang memilih menyewa apartemen daripada membeli rumah tapak. Alasannya simpel: lebih fleksibel, praktis, dekat dengan pusat kerja, dan sesuai gaya hidup modern. Ditambah lagi, cicilan KPR yang makin berat bikin banyak anak muda lebih nyaman jadi penyewa dibanding pemilik.

Menurut pengamat properti, tren sewa apartemen ini bakal terus naik. “Generasi sekarang lebih memilih fleksibilitas. Mereka ingin mobilitas tinggi tanpa terikat cicilan panjang. Itulah kenapa apartemen sewa makin diminati,” ujar seorang pakar properti.

Selain pekerja kantoran, unit sewa apartemen juga banyak disasar mahasiswa, ekspatriat, hingga pasangan muda yang baru menikah. Tarif sewanya pun variatif, mulai dari Rp2 jutaan per bulan, tergantung lokasi dan fasilitas.

Dengan tren ini, investor apartemen tetap bisa untung meski pasar penjualan lesu. Selama unitnya strategis dan dikelola dengan baik, penyewa hampir pasti ada.

Ke depan, bisa jadi konsep coliving atau sewa apartemen jangka pendek akan makin populer. Jadi, meski pasar apartemen stagnan untuk penjualan, sektor sewanya justru lagi moncer dan jadi peluang bisnis yang menjanjikan. (*)