Bisnis Daily, JAKARTA - Program 3 juta rumah yang digagas Presiden Prabowo Subianto baru bisa terwujud di 2026 atau tahun depan.
Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah beralasan, anggaran saat ini belum bisa membiayai pembangunan maupun renovasi 3 juta rumah.
Ia mengatakan, program 3 juta rumah baru bisa terwujud setelah program perumahan Prabowo didukung penuh APBN 2026.
"APBN di zaman Pak Prabowo nanti akan disahkan atau dimulai dibahas pada proposal anggaran 16 Agustus 2025 tahun ini. Itu APBN 2026," katanya saat jumpa pers di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Fahri Hamzah mengatakan, pembiayaan perumahan di APBN 2025 hanya untuk program rutin, seperti anggaran renovasi rumah sebesar Rp850 miliar atau hanya cukup merenovasi 40 ribu unit rumah.
Selain itu, APBN 2025 juga hanya mendukung pembangunan 220 ribu unit rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang diberikan melalui fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).
"Karena memakai APBN 2025 yang disahkan di zaman Pak Jokowi. Maka itu, belum sepenuhnya merefleksikan kebijakan Pak Prabowo terkait 3 juta rumah," ungkap Fahri Hamzah.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto mencanangkan program 3 juta rumah per tahun dalam visi misinya sebagai Presiden Indonesia 2024-2029.
Prabowo ingin membangun atau merenovasi 1 juta rumah di perkotaan, 1 juta rumah di pedesaan, dan 1 juta rumah di pesisir.
