PONTIANAK, bisnisdaily.com — Siapa sangka, dapur kecil berukuran 2x3 meter di rumah kontrakan bisa jadi saksi lahirnya ratusan toples kue kering yng kini terjual hingga ke luar Kalimantan. Inilah kisah Sri Wahyuni (34), pemilik brand kue kering “Sri Bakery” yang omzetnya tembus ratusan juta rupiah setiap Lebaran.
Awalnya, Sri hanya iseng membuat nastar untuk keluarga. Modalnya Rp200 ribu — cukup untuk membeli mentega, tepung, dan keju. Siapa sangka, tetangga yang mencicipi justru memesan untuk hampers Lebaran.
“Saya coba posting di Facebook, eh yang pesan makin banyak. Sampai kewalahan,” cerita Sri, ditemui di rumah produksinya di Jalan H. Rais A Rahman, Pontianak, Selasa (2/7).
Kini, Sri tak lagi bekerja sendiri. Ia mempekerjakan 10 ibu rumah tangga di sekitar rumahnya. Proses produksi tetap mengutamakan kualitas — tanpa bahan pengawet, resep turun-temurun, dan kemasan cantik menjadi daya tarik.
Omzetnya? Menjelang Lebaran bisa menyentuh Rp200 juta, dengan pesanan datang dari Pontianak, Singkawang, hingga Balikpapan. Di luar musim Lebaran, pesanan hampers ulang tahun dan snack box tetap mengalir.
“Yang penting jaga rasa, layani pelanggan dengan baik. Dari mulut ke mulut, promosi berjalan sendiri,” kata Sri.
Kisah Sri menjadi inspirasi banyak ibu rumah tangga di kampungnya. Tak sedikit yang belajar cara membuat kue darinya. Ia pun aktif membagikan tips bisnis lewat komunitas UMKM Pontianak.
Meski di tengah persaingan ketat, Sri percaya kunci sukses UMKM adalah konsisten, berani belajar, dan memanfaatkan teknologi. Kini ia tengah merintis website sendiri untuk memperluas jangkauan pasar.
“Kalau bisa kirim ke Jawa dan luar negeri, kenapa enggak? Saya mau buktikan, usaha kecil juga bisa besar,” tutupnya optimis.
