PONTIANAK, bisnisdaily.com – Lagi rame-ramenya jualan, pembeli bilang sudah bayar tapi kok saldo di rekening nggak gerak? Wah, hati-hati! Jangan-jangan kamu kena jebakan QRIS palsu, modus penipuan yang lagi ngehits dan bikin banyak pelaku UMKM tekor mendadak.
QRIS alias Quick Response Code Indonesian Standard memang bikin transaksi cashless jadi gampang. Tinggal scan, klik bayar, selesai. Tapi ternyata, kemudahan ini dimanfaatkan oknum nakal buat nyolong duit dengan cara licik yang kadang nggak kepikiran oleh penjual.
Modus QRIS Palsu yang Lagi Ngetren
Pelaku biasanya mencetak stiker QRIS palsu yang mirip banget dengan punya kamu. Mereka sengaja menempelkannya di meja kasir, stand bazar, atau area pembayaran yang ramai. Begitu pembeli scan, uangnya nyasar ke rekening si penipu, bukan ke rekeningmu.
Parahnya lagi, QRIS palsu ini sering ditempel rapi di atas QRIS asli dengan ukuran, warna, dan desain yang hampir identik. Pedagang yang sibuk melayani pembeli biasanya nggak ngeh kalau ada stiker “penyusup” yang sudah menggantikan kode pembayaran mereka.
Kenapa Pelaku UMKM Rentan Jadi Korban?
Banyak pelaku UMKM yang langsung percaya sama “bukti transfer” atau “screenshot pembayaran” yang ditunjukkan pembeli. Padahal, bukti visual itu bisa saja palsu atau hasil editan. Tanpa mengecek mutasi rekening atau notifikasi resmi dari aplikasi bank, penjual bisa terkecoh dan merelakan barang keluar tanpa uang masuk.
Modus ini paling sering menyerang pedagang di pasar, food court, festival, atau pameran UMKM. Lokasi ramai dan transaksi cepat membuat pedagang sering mengabaikan pengecekan detail. Di momen seperti inilah penipu bergerak cepat.
Dampak Kerugian yang Bisa Terjadi
Kalau sudah kena QRIS palsu, kerugian pedagang bisa berlipat. Bukan cuma uang yang hilang, tapi juga reputasi usaha. Bayangkan, barang sudah keluar, modal berkurang, dan saldo rekening tetap nol. Apalagi kalau kasusnya sering terjadi, bisa-bisa bisnis gulung tikar karena modal terus terkuras.
Menurut data informal dari beberapa komunitas UMKM, setidaknya ada belasan laporan setiap bulan terkait kasus QRIS palsu di berbagai daerah. Dan tren ini cenderung naik seiring meningkatnya penggunaan transaksi digital.
Tips Anti Kena QRIS Palsu
Biar nggak jadi korban, ikuti langkah aman berikut ini:
Cek nama merchant yang muncul di layar pembeli sebelum konfirmasi transaksi.
Simpan stiker QRIS di tempat aman, misalnya di dalam acrylic yang tertutup rapat.
Gunakan QRIS digital yang hanya muncul di layar HP atau tablet, bukan stiker permanen.
Rajin memeriksa mutasi rekening setiap ada transaksi masuk.
Ganti stiker QRIS secara berkala dan beri tanda khusus yang sulit ditiru.
Kalau Sudah Jadi Korban, Apa yang Harus Dilakukan?
Segera hubungi pihak bank atau penyedia QRIS untuk memblokir akun penerima jika memungkinkan. Semakin cepat laporan masuk, semakin besar peluang pelaku bisa dilacak dan dana bisa diamankan. Jangan lupa lapor ke pihak kepolisian sebagai bukti hukum.
Simpan semua barang bukti, mulai dari QRIS palsu, bukti transfer palsu, hingga rekaman CCTV kalau ada. Bukti ini bisa membantu proses investigasi dan mencegah penipu melakukan hal yang sama ke korban lain.
Edukasi Jadi Kunci
Penting bagi pelaku UMKM untuk ikut pelatihan atau sosialisasi keamanan transaksi digital. Bank Indonesia dan beberapa komunitas UMKM sering mengadakan workshop gratis soal cara mengenali QRIS palsu dan langkah pencegahannya.
Jangan sampai kemudahan transaksi cashless malah berubah jadi mimpi buruk. Lebih baik ribet sebentar memeriksa pembayaran daripada menyesal berkepanjangan. Di dunia bisnis, waspada itu wajib, apalagi di era serba digital seperti sekarang. (*)