Search

Saved articles

You have not yet added any article to your bookmarks!

Browse articles

Bisnis Thrifting Makin Diminati, Peluang Besar di Tengah Tren Hemat dan Ramah Lingkungan

27 June 2025

PONTIANAK, bisnisdaily.com - Bisnis pakaian bekas atau thrifting terus menunjukkan pertumbuhan positif di Indonesia. Di tengah tren gaya hidup hemat dan kesadaran terhadap lingkungan, usaha ini semakin diminati, terutama oleh generasi muda yang ingin tampil unik dengan harga terjangkau.

Pakaian bekas yang dulunya identik dengan pasar loak kini telah naik kelas melalui sentuhan branding dan pemasaran digital. Banyak pelaku usaha yang menjual produk thrift melalui Instagram, TikTok Shop, hingga membuka toko fisik dengan konsep estetik yang menarik perhatian. Hal ini membuat citra thrifting berubah menjadi bagian dari gaya hidup modern.

Salah satu pengusaha thrift, Dinda Ramadhani, pemilik “Loop Secondwear”, menyatakan bahwa omzet bisnisnya bisa mencapai belasan juta rupiah per bulan hanya dari penjualan online. 

“Anak-anak muda sekarang nggak malu pakai baju bekas, justru bangga karena bisa tampil beda dan peduli lingkungan,” ujarnya.

Barang-barang thrift yang paling laku di pasaran meliputi kaus band, jaket denim vintage, celana cargo, hingga tas branded bekas. Sumber barang biasanya berasal dari sisa ekspor lokal, preloved pribadi, atau pembelian dalam bentuk bal pakaian dari luar negeri yang kemudian dipilah dan dijual kembali secara satuan.

Namun, bisnis ini tidak lepas dari tantangan. Pemerintah Indonesia melarang impor pakaian bekas dari luar negeri karena alasan kesehatan dan perlindungan industri tekstil dalam negeri. Sebagai respons, banyak pelaku usaha mulai fokus menjual produk bekas lokal dan meningkatkan kampanye pakaian preloved berkualitas.

Meski begitu, potensi bisnis ini dinilai masih besar. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap fast fashion dan limbah tekstil justru membuat produk thrift lebih dihargai. Selain lebih murah, konsumen juga merasa ikut berkontribusi pada pengurangan limbah pakaian.

Dengan modal yang relatif kecil, strategi pemasaran digital, serta tren pasar yang mendukung, bisnis thrifting diyakini akan terus berkembang. Jika dikelola dengan baik, usaha ini bukan hanya bisa mendatangkan keuntungan finansial, tetapi juga mendorong gaya hidup yang lebih berkelanjutan. (ai)


Prev Article
Tahan Badai Resesi, Ini 7 Jenis Usaha yang Diprediksi Tetap Cuan di 2025
Next Article
The Rise of AI-Powered Personal Assistants: How They Manage

Related to this topic: