PONTIANAK, bisnisdaily.com – Ketidakpastian ekonomi global yang diprediksi terus berlanjut hingga 2026 tak menyurutkan peluang usaha bagi pelaku bisnis yang cermat membaca situasi. Sejumlah jenis usaha justru dinilai mampu bertahan bahkan tumbuh di tengah tekanan ekonomi.
Pertanyaannya adalah bisnis apa saja yang masih bisa berkembang di tahun 2025 ini, apalagi di tengah daya beli masyarakat Indonesia yang terus menurun.
Nah, berikut mimin akian bagikan bisnis apa saja sih yang masih bisa bertahan bahkan makin maju di tengah situasi negara kita seperti ini, yuk cek artikel yang sudah disortir binisbaily berikut ini:
1. Bisnis Kuliner
Bisnis kuliner sederhana seperti warteg, gorengan, nasi bungkus, hingga lauk matang rumahan tetap menjadi primadona karena menawarkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
2. Bisnis Sembako
Di sisi lain, bisnis kebutuhan sehari-hari seperti sembako dan produk rumah tangga (FMCG) juga mencatatkan stabilitas tinggi karena permintaan pasar yang konsisten. Mengingat, apapun masalahnya orang pasti butuh memenuhi kehidupan seharinya, yaitu memasak untuk keluarga.
3. Bisnis Jasa
Tak kalah menarik, sektor jasa perbaikan seperti servis motor, HP, hingga tukang rumah juga terus dibutuhkan karena masyarakat cenderung memperbaiki barang ketimbang membeli baru saat daya beli menurun.
4. Bisnis Desain Online
Sementara itu, layanan digital seperti desain, kursus online, hingga jasa konten kreatif mengalami pertumbuhan karena pergeseran aktivitas ke dunia daring. Apalagi, setiap tahun akan bertambah jasa yang menawarkan dan membutuhkan keterampilan desain meskipun tak berhubungan alias via daring.
5. Bisnis thrifting
Bisnis thrifting atau jual beli pakaian bekas masih memiliki prospek cerah di tengah dinamika ekonomi. Ke depan, tren bisnis ini bukan sekadar soal harga murah, tetapi bisnis keberlanjutan soal gaya hidup yang terjangkau tapi mewah.
6. Bisnis Kesehatan
Bisnis di sektor kesehatan diprediksi akan terus menunjukkan tren positif sepanjang tahun 2025. Perubahan pola hidup masyarakat pasca pandemi COVID-19 telah mempercepat pertumbuhan industri ini, terutama pada layanan kesehatan berbasis pencegahan (preventif) dan teknologi digital.
Di tengah resesi, para pelaku usaha disarankan fokus pada efisiensi, inovasi produk, serta optimalisasi platform digital. Kombinasi strategi tepat dan pemahaman terhadap kebutuhan pasar akan menjadi kunci sukses menghadapi tahun-tahun sulit ke depan. (*)