Bisnis Daily, PONTIANAK – Siapa sih yang nggak kenal ayam geprek? Dari anak kuliahan, pekerja kantoran, sampai keluarga, semua doyan sama olahan ayam goreng tepung yang digeprek sambal pedas ini.
Tren ayam geprek dan ayam penyet makin merajalela. Warung tenda di pinggir jalan sampai resto franchise besar, semua berlomba-lomba menghadirkan rasa pedas yang bikin nagih.
Nggak cuma soal rasa, ayam geprek juga jadi magnet bisnis baru. Modalnya relatif kecil, pasarnya luas, dan keuntungan yang ditawarkan bikin banyak orang tergoda untuk terjun. Apalagi masyarakat Kalbar, khususnya Pontianak, memang terkenal nggak bisa jauh-jauh dari makanan pedas.
Menurut pengamat kuliner lokal, usaha ayam geprek ibarat "lahan emas" yang bisa digarap siapa saja.
Bisnis ayam penyet memang jadi salah satu usaha kuliner paling menjamur di Indonesia. Dari kota besar sampai pelosok, hampir di setiap sudut jalan mudah banget nemu warung atau kedai yang jual ayam penyet dengan harga terjangkau. Fenomena ini menarik karena ada beberapa alasan kenapa bisnis ayam penyet murah bisa tumbuh subur.
Perhitungan Modal Awal Usaha Ayam Geprek Skala Warung Tenda
- Gerobak/Etalase + perlengkapan masak: Rp5.000.000
- Kompor gas + tabung: Rp1.000.000
- Wajan, panci, pisau, blender sambal: Rp1.000.000
- Meja kursi sederhana (4 set): Rp2.000.000
- Bahan baku awal (ayam, tepung, cabai, minyak, nasi): Rp1.500.000
- Biaya lain (spanduk, promosi awal, izin sederhana): Rp500.000
Total modal awal: Rp11.000.000
Biaya Operasional Harian
- Ayam potong 20 ekor (@Rp40.000): Rp800.000
- Cabai, bawang, bumbu: Rp200.000
- Beras + gas + minyak: Rp300.000
- Gaji karyawan 1 orang (Rp2.000.000/bulan): Rp67.000/hari
- Lain-lain: Rp100.000
Total operasional harian: Rp1.467.000
Potensi Penjualan
- 20 ekor ayam → 80 porsi (1 ekor = 4 potong)
- Harga jual rata-rata: Rp18.000/porsi
- Total penjualan per hari: Rp1.440.000
Kalau bisa jual lebih (misalnya 100 porsi sehari), omzet bisa Rp1.800.000.
Perhitungan Keuntungan
- Omzet 100 porsi: Rp1.800.000
- Dikurangi biaya operasional: Rp1.467.000
- Laba bersih harian: Rp333.000
- Laba bersih bulanan (30 hari): ±Rp10 juta
Artinya, dengan modal Rp11 juta, usaha ayam geprek bisa balik modal dalam 1–2 bulan kalau konsisten ramai pembeli. (*)