Bisnis Daily, PONTIANAK - Pemerintah resmi merilis Paket Ekonomi 2025 dengan nilai stimulus mencapai Rp16,23 triliun. Paket ini dijuluki program “8+4+5” karena berisi 8 program yang langsung jalan tahun ini, 4 program lanjutan untuk 2026, dan 5 program khusus buat serapan tenaga kerja.
Nah, kabar baiknya, banyak dari paket ini diarahkan untuk membantu UMKM dan buka lapangan kerja baru. Jadi, bukan cuma perusahaan besar aja yang dapat kue ekonomi, tapi usaha kecil dan menengah juga bisa ikut kebagian rezeki.
Apa Sih Isi Paket Ekonomi 2025?
Beberapa poin penting yang langsung nyambung ke UMKM dan dunia kerja antara lain:
- Magang Bergaji UMP
Buat fresh graduate maksimal 1 tahun, ada program magang 6 bulan dengan uang saku setara Upah Minimum Provinsi (UMP). Targetnya sampai 20 ribu anak muda bisa ikut. - PPh Final 0,5% Buat UMKM Diperpanjang
UMKM dengan omzet tahunan maksimal Rp4,8 miliar tetap bisa nikmatin pajak super ringan ini sampai tahun 2029. Jadi, beban pajak makin enteng. - PPh 21 Ditanggung Pemerintah (DTP)
Khusus sektor pariwisata, hotel, restoran, dan kafe, pemerintah nanggung pajak karyawannya. Artinya, gaji pekerja bisa lebih “utuh” dan bisnis UMKM di sektor ini juga kebantu cash flow-nya. - Program Padat Karya Tunai
Ada proyek infrastruktur dan pekerjaan umum yang akan menyerap lebih dari 600 ribu tenaga kerja. UMKM lokal yang biasa supply bahan atau logistik bisa kecipratan orderan. - Lima Program Serapan Tenaga Kerja Besar
Mulai dari Koperasi Desa Merah Putih, peremajaan perkebunan rakyat, sampai modernisasi kapal nelayan. Targetnya jutaan lapangan kerja baru. UMKM di sektor pertanian dan perikanan jelas bisa ikut terlibat.
Dampaknya Buat UMKM
Paket ekonomi ini bisa jadi angin segar buat UMKM:
- Beban pajak lebih ringan, jadi modal bisa lebih fokus buat operasional atau ekspansi usaha.
- Akses pasar makin luas, apalagi ada dorongan legalitas dan sertifikasi produk supaya UMKM bisa naik kelas.
- Peluang kerja sama makin banyak, terutama lewat program padat karya dan proyek desa/nelayan.
- Anak muda punya opsi magang bergaji, yang artinya UMKM juga bisa dapet tenaga baru dengan skill segar.
Walau terdengar manis, realisasi program ini tetap jadi PR. Masalah klasik kayak birokrasi ribet, akses pembiayaan yang susah, atau UMKM di daerah yang belum digital bisa bikin manfaatnya nggak merata.
Tapi, kalau eksekusinya lancar, Paket Ekonomi 2025 ini bisa jadi game changer buat UMKM sekaligus mesin pembuka lapangan kerja baru di Indonesia. (*)