Bisnis Daily, PONTIANAK - Kalau kita ngomongin bank di Indonesia, nama BNI 46 pasti selalu muncul di barisan depan. Kenapa? Karena bank ini bukan cuma sekadar tempat nabung atau pinjem duit, tapi punya sejarah yang erat banget dengan perjalanan bangsa Indonesia.
Bahkan, angka "46" di belakang namanya bukan sekadar gaya-gayaan, melainkan penanda tahun berdirinya: 1946. Yuk, kita kupas lebih dalam!
Lahir di Masa Revolusi
BNI resmi berdiri pada 5 Juli 1946 di Yogyakarta, hanya setahun setelah Indonesia merdeka. Waktu itu, kondisi negara masih belum stabil, Belanda berusaha kembali berkuasa, sementara rakyat mempertahankan kemerdekaan. Nah, di tengah suasana perjuangan itulah lahir BNI sebagai bank sentral pertama Republik Indonesia.
BNI punya peran krusial: mencetak dan mengedarkan Oeang Republik Indonesia (ORI), mata uang resmi pertama RI. ORI ini jadi simbol kedaulatan ekonomi bangsa, menggantikan uang Jepang dan NICA yang masih beredar kala itu. Jadi, bisa dibilang BNI ikut menjaga eksistensi negara lewat jalur finansial.
Dari Bank Sentral ke Bank Umum
Tiga tahun kemudian, pada 1949, Bank Indonesia resmi berdiri dan mengambil alih peran sebagai bank sentral. Nah, BNI kemudian beralih fungsi menjadi bank umum. Namanya pun dipertegas menjadi Bank Negara Indonesia 1946, yang populer dengan sebutan BNI 46.
Sejak itu, BNI aktif memberikan layanan keuangan ke masyarakat luas. Mulai dari tabungan, kredit, hingga berbagai produk perbankan lain yang makin berkembang seiring zaman.
Filosofi Angka 46
Angka "46" di belakang nama BNI punya makna historis. Selain menandai tahun berdiri, angka ini juga sarat makna perjuangan. Angka 4 melambangkan bulan April (saat pergerakan kemerdekaan semakin kuat), dan angka 6 melambangkan bulan Juli (bulan berdirinya BNI). Intinya, angka 46 jadi pengingat bahwa bank ini lahir dari semangat kemerdekaan.
Perjalanan Panjang Menuju Bank Modern
BNI nggak berhenti sampai di situ. Pada tahun 1996, BNI mencatat sejarah baru dengan menjadi bank BUMN pertama yang go public di Bursa Efek Jakarta (sekarang BEI). Sahamnya bisa dimiliki masyarakat, dan sejak itu BNI semakin memperluas jangkauan bisnisnya.
Kini, BNI punya jaringan internasional dengan cabang di Singapura, Hong Kong, Tokyo, London, hingga New York. Selain itu, BNI juga gencar mendukung UMKM, bisnis ritel, hingga startup biar bisa naik kelas.
Era Digital dan Inovasi
Di era modern, BNI tampil makin kekinian dengan layanan digital. Ada BNI Mobile Banking, internet banking, sampai kerja sama dengan berbagai fintech. Nggak cuma itu, BNI juga aktif mendukung program pemerintah, mulai dari pembiayaan hijau (green financing), penyaluran kredit UMKM, sampai digitalisasi layanan perbankan untuk generasi muda.
BNI, Bank dengan Jiwa Nasionalis
Lewat slogannya “Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa”, BNI mengingatkan kalau perannya bukan sekadar cari untung, tapi juga ikut membangun perekonomian Indonesia. Dari sejarah panjangnya, jelas banget kalau BNI itu bukan sekadar bank, tapi bagian penting dari cerita berdirinya Indonesia.
BNI 46 adalah saksi hidup bagaimana bangsa ini berdiri, bertahan, dan berkembang. Dari masa revolusi hingga era digital, BNI tetap hadir menemani perjalanan masyarakat Indonesia.
Jadi, lain kali kalau lihat logo oranye khas BNI, ingatlah bahwa di balik itu ada cerita panjang perjuangan bangsa. Dan siapa tahu, rekening BNI kamu hari ini kelak jadi bagian dari sejarah baru Indonesia di masa depan. (*)