Bisnis Daily, PONTIANAK - Kalau ngomongin soal bank di Indonesia, nama Bank Rakyat Indonesia (BRI) pasti sudah nggak asing lagi di telinga. Bank ini dikenal sebagai salah satu bank terbesar di Tanah Air yang punya jaringan super luas, bahkan sampai ke pelosok desa.
Mau di kota besar sampai pelosok desa, kantor cabang atau unit BRI pasti ada. Bahkan sering kali, BRI jadi bank pertama yang dikenal masyarakat desa.
Keberadaan BRI bukan cuma sekadar tempat nabung atau ngambil uang, tapi sudah jadi bagian dari denyut ekonomi rakyat. Dari pedagang kecil di pasar tradisional, petani di sawah, nelayan di pesisir, sampai pelaku UMKM yang baru mulai merintis usaha, banyak yang merasakan manfaat hadirnya BRI.
Menariknya, perjalanan BRI ini panjang banget dan penuh sejarah. Bank yang kini dikenal sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia ternyata bermula dari sebuah gagasan sederhana: bagaimana caranya membantu rakyat kecil agar terbebas dari jeratan lintah darat.
Dari situlah, lahirlah cikal bakal BRI yang berdiri di Purwokerto lebih dari satu abad lalu. Seiring waktu, BRI berkembang pesat, bertahan di masa kolonial, tumbuh bersama Indonesia merdeka, hingga akhirnya jadi bank yang punya jaringan paling luas di negeri ini.
Tapi, tahukah kamu kalau sejarah BRI ternyata panjang banget dan cukup unik, Kenapa? Yup usianya sudah mencapai 125 tahun! Yuk, kita kulik bareng!
Awal Mula: Bank untuk Rakyat Kecil
Sejarah BRI dimulai pada 16 Desember 1895 di Purwokerto, Jawa Tengah. Waktu itu, namanya masih De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden. Panjang banget kan? Artinya kurang lebih adalah “Bank Pertolongan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto.”
Didirikan oleh seorang tokoh bernama Raden Bei Aria Wirjaatmadja, bank ini awalnya ditujukan untuk membantu masyarakat pribumi, khususnya kalangan menengah ke bawah, supaya terhindar dari jeratan lintah darat. Jadi sejak awal berdiri, BRI memang punya misi sosial untuk rakyat kecil.
Masa Kolonial dan Perubahan Nama
Seiring berjalannya waktu, bank ini sempat mengalami berbagai perubahan, terutama karena kondisi politik dan kolonialisme Belanda. Setelah Indonesia merdeka, BRI resmi dinasionalisasi dan jadi salah satu bank milik pemerintah. Dari situlah nama Bank Rakyat Indonesia resmi dipakai.
Fokus pada UMKM dan Desa
Salah satu hal yang bikin BRI beda dari bank lain adalah fokusnya pada UMKM, koperasi, dan sektor mikro. BRI percaya bahwa ekonomi Indonesia bisa tumbuh dari bawah, dari masyarakat desa, petani, nelayan, pedagang kecil, hingga pengusaha lokal.
Program andalannya tentu saja Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang sampai sekarang jadi penyelamat banyak pelaku usaha kecil dan menengah. Selain itu, jaringan BRI terkenal paling luas, dengan ribuan unit kerja sampai ke pelosok. Jadi nggak heran kalau semboyannya adalah “Melayani dengan setulus hati sampai ke pelosok negeri.”
Era Digital: Dari Desa ke Dunia
BRI nggak cuma jago di desa, tapi juga terus bertransformasi di era digital. Lewat aplikasi BRImo, BRI makin dekat dengan generasi muda dan nasabah yang doyan transaksi online. Dari bank yang dulunya sederhana, kini BRI sudah masuk jajaran bank dengan aset terbesar di Indonesia.
Kenapa Sejarah BRI Penting Buat Kita?
Sejarah BRI ngasih pelajaran bahwa bank ini lahir dari niat baik untuk membantu rakyat kecil. Dari awal berdiri sampai sekarang, BRI tetap konsisten jadi bank yang merangkul semua kalangan, terutama mereka yang ingin naik kelas lewat usaha.
Jadi, kalau kamu lihat kantor BRI di kampung atau di kota besar, ingatlah kalau perjalanan bank ini sudah lebih dari 125 tahun, dari sekadar bank kecil di Purwokerto sampai jadi raksasa perbankan Indonesia. Keren banget, kan?