Search

Saved articles

You have not yet added any article to your bookmarks!

Browse articles

Konflik Iran dan Israel Munculkan Kekhawatiran Pasokan BBM ke Indonesia, Warga Diimbau Berhemat

26 June 2025

Bisnis Daily, JAKARTA - Konflik yang terjadi antara Iran dan Israel diperkirakan berdampak pada kemungkinan penutupan Selat Hormuz mulai memunculkan kekhawatiran akan kelancaran pasokan energi global.

Konflik tersebut mengancam distribusi pasokan impor BBM ke Indonesia, karena jalur distribusi dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) menggunakan Selat Hormuz berpotensi ditutup.

Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Saleh Abdurrahman meminta masyarakat Indonesia menghemat penggunaan bahan bakar minyak (BBM), karena Indonesia masih bergantung pada impor minyak dari kawasan Timur Tengah.

Selain berhemat, Saleh mendorong pemerintah memberi insentif untuk penggunaan transportasi umum.

"Masyarakat juga perlu diimbau untuk hemat dalam penggunaan BBM dan pemerintah memberikan kemudahan dan insentif untuk menggunakan transportasi publik," ucapnya, dilansir dari CNBC, Kamis (26/6/2025).

Per 16 Juni 2025, stok Pertalite diperkirakan mencapai 21 hari, Pertamax sekitar 29 hari, dan Solar sekitar 19 hari.

Selain itu, BPH Migas juga mendorong badan usaha penyedia BBM di dalam negeri bersiap menghadapi potensi gangguan pasokan. Salah satunya dengan menambah cadangan stok BBM dan minyak mentah.

Termasuk melakukan kerja sama dengan negara-negara di luar Timteng seperti Rusia dan Afrika untuk menjamin kontinuitas sumber-sumber impor.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia masih aktif mengimpor migas dari berbagai negara sepanjang 2024.

Dari Arab Saudi, impor minyak mentah mencapai 7,04 juta ton dan produk petroleum 3,42 juta ton, serta LPG 612 ribu ton.

Sedangkan dari UEA, impor produk petroleum mencapai 964 ribu ton dan LPG sebesar 639 ribu ton dan dari Amerika Serikat, Indonesia mengimpor LPG 3,93 juta ton serta minyak mentah 668 ribu ton.

 

 

Prev Article
Dukung Mandatory B40, DPR Dorong Peningkatan Produktivitas Sawit Domestik
Next Article
The Rise of AI-Powered Personal Assistants: How They Manage

Related to this topic: