Bisnis Daily, JAKARTA - Harga beras premium tingkat konsumen turun menjadi Rp15.717 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp16.148 per kg.
Berdasarkan catatan Badan Pangan Nasional (Bapanas), beras medium Rp13.554 per kg juga mengalami penurunan dari sebelumnya Rp14.018 per kg.
Sebelumnya, Perum Bulog memastikan tidak ada kelangkaan beras, baik beras premium di toko ritel modern, maupun untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Direktur Utama Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan penyaluran beras SPHP berjalan dengan lancar dan stok yang selalu terjaga.
"Jadi kami dari pemerintah sudah semaksimal mungkin untuk menyalurkan beras-beras, baik SPHP maupun beras premium ke ritel-ritel yang ada di Jakarta dan sekitarnya, maupun di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali, NTT, termasuk juga yang ada di Maluku maupun yang ada di Papua," katanya melansir Antara, Senin (15/9/2025).
Rizal menyebut, beras-beras tersebut, khususnya SPHP dijual dengan harga yang sesuai dengan ketentuan, yakni Rp62.500 per 5 kilogram.
Sementara untuk beras premium, seperti Punokawan, Befood Setra Ramos, serta SLVP Super terpantau dijual dengan harga Rp74.500 per 5 kilogram atau sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
Tak hanya itu, beras produksi swasta seperti Topi Hoki, Anak Raja, Hok-1, dan lainnya terpantau tersedia di ritel-ritel modern.
Rizal menambahkan, tersedianya bera menunjukkan bahwa pemerintah mendorong sepenuhnya untuk penyaluran beras ke seluruh ritel-ritel modern, maupun nanti ke pasar-pasar.
"Supaya isu terkait dengan kelangkaan beras bisa dijawab dengan apa yang ada sekarang saat ini," katanya.
Saat ini penyaluran beras SPHP telah mencapai 400 ribu ton, baik yang masuk ke pasar tradisional ataupun ritel modern.
Bulog juga memastikan bahwa ketersediaan beras SPHP telah sesuai standar dengan tetap menjaga kualitas dan daya saingnya di pasar.
Bulog mencatat hingga awal September 2025, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang ada di gudang BUMN pangan itu mencapai sekitar 3,9 juta ton.
Mendagri: Penyaluran Beras SPHP Strategi Jaga Stabilitas
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan strategi pemerintah untuk menjaga stabilitas harga beras melalui penyaluran beras SPHP mulai menunjukkan hasil positif.
Menurutnya, keberhasilan ini tak lepas dari operasi pasar yang digelar secara masif di berbagai wilayah Indonesia.
Dalam keterangannya yang diterima, Senin (15/9/2025), Tito menjelaskan operasi pasar besar-besaran yang digelar Bulog bersama kementerian terkait berhasil menekan harga beras secara signifikan di berbagai daerah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) di pekan terakhir Agustus 2025, kenaikan harga beras masih tercatat di 214 kabupaten/kota.
Namun, pada pekan pertama September 2025, jumlahnya menurun drastis menjadi hanya 100 kabupaten/kota. Sebaliknya, daerah yang mengalami penurunan harga meningkat dari 58 menjadi 105 kabupaten/kota.
Pada periode Juli–Desember 2025, pemerintah menargetkan penyaluran sebanyak 1,3 juta ton beras SPHP ke pasar.