Search

Saved articles

You have not yet added any article to your bookmarks!

Browse articles

Kupas Tuntas! Kenapa Produk China Gampang Banget Masuk Pasar Indonesia?

10 October 2025

Bisnis Daily, PONTIANAK - Kalau kamu perhatiin, makin ke sini makin banyak produk asal Tiongkok alias China yang wara-wiri di pasar Indonesia. Kok bisa ya?

Mulai dari skincare kayak Bioaqua dan Lanbena, sampai elektronik, fashion, bahkan alat rumah tangga dan semua serba “Made in China”.

Tapi, pernah kepikiran nggak sih, kenapa produk China bisa semudah itu membanjiri pasar Tanah Air? Yuk, kita kulik bareng-bareng!

1. Harga Super Kompetitif

Salah satu alasan utama tentu aja harga murah meriah. China dikenal punya efisiensi produksi tinggi berkat:

  • Skala produksi massal,
  • Teknologi pabrikan yang maju,
  • Upah buruh yang relatif rendah,
  • Dan rantai pasok yang super solid.

Hasilnya? Produk bisa dijual jauh lebih murah tanpa mengorbankan tampilan dan fungsi.
Menurut Ekonom INDEF Bhima Yudhistira, “China punya keunggulan skala ekonomi yang sulit disaingi. Satu pabrik mereka bisa memproduksi jutaan unit per bulan, membuat biaya per produk jadi sangat efisien.”

2. E-commerce Jadi Jalur Masuk Utama

Kemudahan masuknya produk China juga nggak lepas dari peran e-commerce.
Platform besar seperti Shopee, TikTok Shop, dan Lazada punya basis logistik dan kerja sama kuat dengan seller asal China.

Bahkan, beberapa e-commerce punya gudang lintas batas (cross-border warehouse) yang memungkinkan produk dari luar negeri dikirim langsung ke konsumen Indonesia dalam hitungan hari.

“Sekarang beli barang dari Shenzhen kayak beli dari Jakarta Selatan aja cepatnya,” canda seorang pelapak online.

3. Perdagangan Bebas dan Regulasi Impor yang Longgar

Indonesia termasuk negara yang tergabung dalam berbagai perjanjian perdagangan bebas, seperti ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA).
Dampaknya, bea masuk untuk ribuan jenis barang dari China jadi 0% atau sangat rendah.

Ini bikin importir lokal makin mudah bawa produk masuk ke pasar tanpa biaya tinggi.
Sementara itu, proses perizinan online (OSS dan INSW) juga makin efisien, jadi hambatan impor kian minim.

4. Strategi Branding dan Adaptasi Produk yang Cerdas

Dulu, produk China sering dianggap “murahan” atau cepat rusak. Tapi sekarang? Banyak yang justru tampil elegan dan inovatif!
Contohnya:

  • Skintific dan Bioaqua sukses di pasar skincare dengan kemasan estetik dan hasil nyata.
  • Realme dan Xiaomi di pasar smartphone, dengan kualitas setara brand global tapi harga lebih ramah.

Mereka juga jago membaca selera pasar lokal: menyesuaikan bahasa, konten promosi, bahkan menggandeng influencer Indonesia.

5. Pemerintah China Dorong Ekspor Besar-besaran

China memang punya strategi globalisasi lewat program “Made in China 2025”.
Program ini menargetkan ekspor produk teknologi dan manufaktur ke seluruh dunia — termasuk Asia Tenggara.
Dengan dukungan modal besar dan kebijakan insentif, perusahaan China berani ekspansi cepat ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

6. Konsumen Indonesia Sangat Price Sensitive

Satu lagi faktor penting: karakter pembeli Indonesia.
Mayoritas konsumen kita lebih mempertimbangkan harga dan tampilan daripada merek.
Apalagi generasi muda yang senang try and review produk baru dari TikTok, membuat barang murah cepat viral.
Nggak heran kalau produk China sering “auto sold out” di marketplace.

Tantangan ke Depan

Meski produk China mendominasi, ada tantangan buat pelaku lokal.
Menurut pengamat bisnis digital Yose Rizal, “Kalau brand lokal ingin bersaing, harus main di inovasi, pelayanan, dan storytelling. Harga murah aja nggak cukup.”

Pemerintah pun kini tengah menyiapkan regulasi e-commerce lintas negara agar persaingan lebih adil bagi pelaku UMKM dalam negeri.

Singkatnya, produk China mudah masuk Indonesia karena kombinasi harga kompetitif, dukungan logistik, perdagangan bebas, dan perilaku konsumen yang terbuka terhadap barang luar.
Namun, ini juga jadi wake-up call buat pelaku usaha lokal agar lebih adaptif, kreatif, dan efisien dalam bersaing. (*)

Prev Article
Yuk Bedah! Kenapa Skincare Bioaqua dari China Bisa Semurah Itu?
Next Article
The Rise of AI-Powered Personal Assistants: How They Manage

Related to this topic: