Bisnis Daily, JAKARTA - Buntut shutdown pemerintah yang telah berlangsung lebih dari tiga pekan sejak 1 Oktober, puluhan ribu karyawan pengontrol keamanan penerbangan Amerika tidak dapat gaji penuh, bahkan berpotensi tak gajian beberapa hari mendatang.
Melansir Reuters, lebih dari 60 ribu petugas kontrol keamanan udara Amerika tidak dibayar selama shutdown. Puluhan ribu petugas ini terakhir kali gajian pada pertengahan Oktober dan sudah berkurang senilai upah dua hari kerja.
Menurut Presiden Asosiasi Pengendali Lalu Lintas Udara Nasional, Nick Daniels, para pengendali lalu lintas udara akan menerima slip gaji pada Kamis (23/10/2025) yang menunjukkan tidak ada gaji untuk minggu depan.
Sementara para petugas Administrasi Keamanan Transportasi dianggap sebagai pekerja esensial tetap diharapkan tetap bertugas meski tak gajian penuh selama shutdown pemerintah.
Kondisi tersebut, membuat banyak karyawan menelepon karena sakit alih-alih bekerja tanpa bayaran hingga menyebabkan penundaan yang signifikan, dan sempat menjadi faktor utama Trump mengakhiri penutupan terpanjang dalam sejarah pada hari ke-35 pada 2019.
Sedangkan Federal Aviation Administration (FAA), berdasarkan pemberitahuan di situsnya, mengeluarkan penghentian operasional di dua bandara Houston pada Selasa (21/10/2025) karena masalah kepegawaian.
Situasi tersebut membuat industri penerbangan telah menyuarakan kekhawatiran akan memburuknya ketidakhadiran seiring berlanjutnya penutupan.
"Setiap hari pemerintah ditutup dan karyawan di ekosistem penerbangan masih dirumahkan, lapisan keselamatan lain mungkin terkikis," kata Dave Spero, Presiden Serikat Pekerja Spesialis Keselamatan Penerbangan Profesional, Rabu (23/10/2025).