Search

Saved articles

You have not yet added any article to your bookmarks!

Browse articles

Realisasi Pendapatan Daerah: Pemprov Kalbar Raih Peringkat Kedua Nasional

09 May 2025

 

Bisnis Daily, PONTIANAK - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menempati peringkat kedua terbaik nasional untuk realisasi pendapatan daerah per 30 April 2025.

Adapun realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kalbar sebesar Rp1,43 triliun atau 24,33 persen.

"Yang menempati urutan ke-2 nasional," kata Gubernur Kalbar, Ria Norsan usai Rapat Koordinasi Percepatan Realisasi APBD Tahun 2025 bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian yang digelar secara virtual, Kamis (8/5/2025) kemarin.

Ria Norsan berharap capaian ini bisa terus dijaga untuk memperkuat kemandirian fiskal daerah dari APBD provinsi itu.

"Mudah-mudahan ke depan tetap bisa kita pertahankan," ungkapnya.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) Kemendagri, realisasi PAD Kalbar berada tepat di bawah Papua Tengah yang menempati posisi pertama dengan realisasi pendapatan 39 persen.

Sementara capaian realisasi belanja daerah Kalbar sebesar Rp2,17 triliun atau 23,94 persen dari total anggaran, menempatkan Kalbar pada peringkat ke-11 secara nasional.

"Belanja juga kita bagus," imbuh Ria Norsan.

Apresiasi dari Mendagri Tito

Sedangkan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menyebut, capaian Kalbar sebagai indikator pengelolaan pendapatan yang efektif dan patut dipertahankan.

"Kalimantan Barat juga menunjukkan kinerja yang baik dari sisi pendapatan daerah," katanya.

Tito menyebut, realisasi belanja pemerintah daerah secara umum per 30 April 2025 baru mencapai 21 persen.

Jumlah itu menurun 22 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Penurunan terbesar terjadi di belanja pemerintah tingkat provinsi, yakni dari 28 persen menjadi 24,33 persen.

Mendagri Tito mengingatkan, rendahnya realisasi belanja daerah bisa berdampak langsung terhadap laju pertumbuhan ekonomi nasional.

Tito juga menyoroti perlunya evaluasi terhadap kinerja perangkat daerah terkait pengelolaan keuangan.
 

Prev Article
Harga Jual Emas Antam Longsor Rp27 Ribu, Jadi Rp1,926 juta per Gram
Next Article
The Rise of AI-Powered Personal Assistants: How They Manage

Related to this topic: