Bisnis Daily, JAKARTA - Dampak ekonomi dari penyelenggaraan MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, pada 3-5 Oktober 2025, diperkirakan mencapai Rp4,8 triliun.
Dampak tersebut terlihat dari penuhnya akomodasi dan transportasi di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan sekitarnya. Sebagai mana diungkapkan Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Enik Ermawati.
Selain hotel, Wamenpar, Ni Luh Puspa mengungkapkan akomodasi khususnya transportasi juga sudah penuh.
Bahkan, lanjut dia, maskapai Garuda Indonesia rute Jakarta-Lombok menambah frekuensi penerbangannya. Begitu pun penerbangan dari Bali-Lombok juga penuh.
"Pegawai Injourney dari Bali harus naik kapal penyeberangan untuk sampai ke Lombok akibat penuhnya transportasi udara dampak pelaksanaan MotoGP di Sirkuit Mandalika. Artinya, ada animo yang besar dari masyarakat dan wisatawan terhadap MotoGP Mandalika, sehingga multiplier effect-nya luar biasa sekali terjadi. Diperkirakan sekitar Rp4,8 triliun perputaran uang yang terjadi selama penyelenggaraan MotoGP di Mandalika," jelasnya, dilansir dari Antara, Senin (6/10/2025).
Ni Luh Puspa menilai, penyelenggaraan MotoGP Indonesia 2025 adalah yang terbaik dari pelaksanaan MotoGP sebelumnya sejak kejuaraan motor paling bergengsi di dunia itu pertama kali dilaksanakan di Mandalika pada 2022 silam.
"Memang ada beberapa catatan yang muncul. Tapi, saya pikir ini jauh paling bagus daripada gelaran yang pertama dan kedua. Catatan itu menjadi bahan evaluasi kita pada MotoGP selanjutnya, sehingga menjadi lebih bagus lagi dan dampaknya akan bertambah lagi tidak hanya pariwisata dari sisi jumlah kunjungan, tapi sisi UMKM lokal masyarakat juga semakin meningkat," ungkapnya.
Penonton Tembus 142 Ribu Orang
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga, Erick Thohir menyebutkan, jumlah penonton MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat tembus sampai 142 ribu orang.
"Luar biasa, pecah telur. Sebanyak 142 ribu orang menonton MotoGP Mandalika," ujarnya.
Erick juga mengapresiasi kesuksesan ajang balap motor paling bergengsi di dunia itu, kesuksesan ini tidak terlepas dari peran semua pihak mulai pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku industri, dan Kementerian Pariwisata.
Menurutnya, kesuksesan MotoGP di Sirkuit Mandalika tidak boleh berhenti pada euforia. Ia meminta evaluasi berkelanjutan harus terus ditingkatkan. Utamanya dalam meningkatkan fasilitas pariwisata dan ketersediaan akomodasi di kawasan Mandalika dan sekitarnya.
Erick juga menegaskan pemerintah pusat terus mendorong investasi dengan mengundang Wakil Menteri Investasi untuk dapat menarik investor baru di KEK Mandalika.
"Jumlah hotel mudah-mudahan bisa ditambah, investasi juga. Kalau Indonesia pernah sukses bangun Nusa Dua pasti di sini (Mandalika) juga bisa sukses," ucapnya.
Selain itu, kesuksesan MotoGP di Mandalika, tidak hanya sukses secara olahraga tetapi juga memberikan dampak ekonomi nasional hingga mencapai Rp4,8 triliun.
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal mengakui dampak MotoGP di Mandalika terhadap perekonomian setempat sangat nyata bagi masyarakat lokal.
"Ini nyata ya dan kamar-kamar yang terpakai bukan hanya Mandalika tapi juga di ring 2 Mataram dan ring 3 Sengiggi. Itu dari okupansi yang sangat tinggi dengan harga juga yang jauh lebih tinggi," ujarnya.
Tidak hanya itu, kata Iqbal sapaan akrab Gubernur NTB, UMKM yang ikut dilibatkan juga jauh lebih banyak. Jika di MotoGP 2024 sebanyak 60, namun di tahun ini jumlahnya 120 UMKM.
"Jadi dari ekonomi yang di atas sampai yang terbawah terdampak oleh MotoGP ini. Jadi ini momentumnya bagus bagi kebangkitan UMKM kita," katanya.