Search

Saved articles

You have not yet added any article to your bookmarks!

Browse articles

Belajar dari Yoso Farm: Pasangan Hidup Tanpa Uang, Bertahan dari Kebun dan Ternak di Pekarangan

01 September 2025

PONTIANAK, bisnisdailyi.com - Siapa bilang hidup tanpa uang itu mustahil? Sebuah video YouTube dari kanal Yoso Farm baru-baru ini bikin heboh warganet. Dalam video itu, sepasang suami istri tampak menjalani kehidupan sederhana tanpa banyak bergantung pada uang. Rahasianya? Mereka mengandalkan kebun dan ternak yang ada di pekarangan rumah.

Pasangan ini terlihat santai menikmati hidup sehari-hari. Mulai dari memetik sayuran segar, merawat ayam, sampai mengolah hasil kebun jadi masakan sehat. Semua dilakukan dengan penuh rasa syukur dan gembira. Bagi mereka, hidup sederhana justru membuka pintu kebahagiaan yang sering terlewatkan orang-orang di perkotaan.

Cukup dari Kebun dan Ternak

Di halaman rumah, mereka menanam berbagai jenis sayuran dan buah. Dari cabai, tomat, singkong, hingga tanaman obat sederhana yang bermanfaat untuk kesehatan. Tidak berhenti di situ, mereka juga memelihara ternak kecil seperti ayam dan mungkin kambing sebagai tambahan kebutuhan protein.

Dengan cara ini, hampir semua kebutuhan pokok bisa dipenuhi dari pekarangan. Hasil panen bisa langsung dimakan, sementara ternak memberikan pasokan daging dan telur. Uang jadi bukan kebutuhan utama lagi.

Mirip Konsep Pekarangan di Indonesia

Kalau dipikir-pikir, gaya hidup pasangan ini sebenarnya mirip dengan tradisi lama masyarakat Indonesia: pekarangan. Sejak dulu, masyarakat di kampung-kampung punya lahan kecil di sekitar rumah yang ditanami berbagai tanaman, lengkap dengan ayam atau ikan di kolam belakang.

Pekarangan bukan hanya untuk pangan, tapi juga simbol kemandirian keluarga. Bahkan, beberapa riset menyebut sistem pekarangan bisa membantu menjaga ekologi dan mempererat hubungan sosial antarwarga.

Di Indonesia, konsep ini kini kembali digaungkan lewat program pemerintah seperti Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Tujuannya jelas: mengurangi ketergantungan masyarakat pada pasar sekaligus memperkuat ketahanan pangan keluarga.

Tren Urban Farming di Kota

Bagi warga perkotaan, gaya hidup mandiri seperti ini bisa diadaptasi dengan cara berbeda. Urban farming atau bertani di lahan sempit sedang jadi tren. Ada yang bikin kebun mini di balkon apartemen, ada juga yang memanfaatkan atap rumah untuk hidroponik.

Selain itu, memelihara ayam kampung, ikan lele, atau burung puyuh dalam skala kecil juga makin populer. Hasilnya memang tidak langsung besar, tapi cukup untuk mengurangi biaya belanja harian.

Inspirasi untuk Hidup Mandiri

Video Yoso Farm membuktikan bahwa mandiri pangan bukan cuma angan-angan. Dengan memanfaatkan apa yang ada, setiap rumah bisa jadi “mini farm” yang mendukung kebutuhan dapur. Selain hemat biaya, hasilnya juga lebih sehat karena ditanam tanpa bahan kimia berlebihan.

Tidak sedikit warganet yang mengaku terinspirasi. Banyak yang berkomentar ingin mulai berkebun atau beternak kecil-kecilan di rumah masing-masing. Apalagi di tengah harga kebutuhan pokok yang makin tinggi, gaya hidup ini bisa jadi solusi cerdas.

Hidup tanpa uang memang terdengar ekstrem. Tapi cerita pasangan di video YouTube ini membuktikan, dengan kebun dan ternak, semua kebutuhan dasar tetap bisa tercukupi. Di Indonesia sendiri, konsep ini bukan hal baru. Pekarangan, urban farming, hingga program KRPL sudah jadi bagian penting dalam menjaga ketahanan pangan keluarga.

Bisa jadi, gaya hidup mandiri ala Yoso Farm akan makin populer ke depan. Bukan hanya karena hemat, tapi juga karena memberi rasa damai: hidup lebih dekat dengan alam, lebih sehat, dan lebih bahagia. (*)

 

Prev Article
Gelombang Demo Bikin Dunia Bisnis Ikut Ketar-Ketir
Next Article
The Rise of AI-Powered Personal Assistants: How They Manage

Related to this topic: