Bisnis Daily, PONTIANAK - Pernah dengar istilah "rame di awal, sepi di akhir"? Nah, ternyata bukan cuma soal hubungan, tapi juga bisa terjadi di dunia bisnis!
Beberapa tahun terakhir, banyak banget bisnis yang sempat viral di Indonesia—rame di media sosial, antrean mengular di depan toko, dan dibanjiri pesanan online. Tapi sayangnya, nggak sedikit yang akhirnya harus tutup atau merugi karena nggak kuat menahan gempuran tren dan biaya operasional.
1. Bakmi Wong – Bisnis Kuliner Baim Wong yang Nggak Bertahan Lama
Siapa sih yang nggak tahu Baim Wong? Aktor dan YouTuber kondang ini sempat bikin heboh lewat usaha kulinernya, Bakmi Wong.
Di awal, antusiasmenya luar biasa, banyak fans penasaran dengan rasa mie ala Baim. Tapi sayang, beberapa tahun kemudian bisnis ini tutup dan dikabarkan rugi hingga miliaran rupiah.
Penyebabnya? Diduga karena biaya operasional tinggi, persaingan sengit di dunia kuliner, dan strategi branding yang belum kuat. Viral aja ternyata nggak cukup buat bikin bisnis langgeng.
2. Princess Cake – Kue Cantik Syahrini yang Hilang dari Pasaran
Inget nggak hype-nya Princess Cake by Syahrini? Dulu tiap akhir pekan, toko di Bogor dan Bandung selalu ramai dikunjungi pemburu oleh-oleh. Tapi beberapa tahun setelah booming, gerainya satu per satu tutup.
Kata pengamat, masalahnya ada di harga yang agak tinggi dan rasa yang kalah bersaing. Tren dessert kekinian cepat banget berubah, dan kalau nggak adaptif, ya bisa tenggelam begitu aja.
3. Roti Mamania – Roti Hits Nia Ramadhani yang Kini Tinggal Kenangan
Waktu pertama launching, Roti Mamania sukses banget di media sosial. Banyak influencer review, packaging-nya gemas, dan konsepnya kekinian.
Tapi nggak lama, muncul banyak kritik: rasa biasa aja, harga kurang sebanding, dan cabang makin sepi. Akhirnya bisnis ini pun tutup. Pelajaran pentingnya: packaging boleh keren, tapi kalau rasa dan value nggak kuat, konsumen cepat berpaling.
4. Kedai Kopi Irma Darmawangsa – Dari Ramai Jadi Redup
Aktris Irma Darmawangsa juga sempat terjun ke dunia F&B lewat bisnis coffee shop. Di awal, penjualannya menjanjikan, apalagi dengan strategi promosi bareng artis lain. Tapi setelah tren coffee shop makin menjamur, usahanya mulai goyah.
Pendapatan turun drastis, biaya operasional tetap tinggi, dan akhirnya usaha kopi ini pun tutup.
Kenapa Banyak Bisnis Viral Nggak Bertahan Lama?
- Viral nggak sama dengan stabil.
Banyak bisnis jadi viral karena sensasi, bukan kualitas. Begitu tren bergeser, penjualan langsung drop. - Belum siap operasional.
Tiba-tiba ramai pesanan tapi tim, stok, dan sistem belum siap. Akhirnya pelanggan kecewa, reputasi pun turun. - Harga nggak seimbang dengan ekspektasi.
Kalau rasa, kualitas, dan pelayanan nggak sesuai dengan harga, konsumen cepat kabur. - Tren cepat berganti.
Di era media sosial, yang viral hari ini bisa basi besok. Tanpa inovasi, bisnis mudah ditinggalkan. - Manajemen dan keuangan kurang matang.
Banyak pengusaha baru yang fokus di promosi, tapi lupa soal hitung-hitungan profit dan arus kas.
Viral Itu Bonus, Bukan Segalanya
Bisnis yang viral memang bisa bikin omzet naik dalam waktu singkat. Tapi kalau nggak dibarengi dengan strategi jangka panjang, sistem yang kuat, dan inovasi berkelanjutan, ujungnya bisa sama: tutup buku.
Jadi, kalau kamu lagi bangun bisnis dan kebetulan meledak di media sosial, jangan euforia dulu. Nikmati momennya, tapi tetap pikirin gimana caranya biar usahamu bisa sustain dalam jangka panjang. Karena di dunia bisnis, yang penting bukan siapa yang paling cepat viral — tapi siapa yang bisa bertahan paling lama. (*)