Search

Saved articles

You have not yet added any article to your bookmarks!

Browse articles

Amplang Nazwa, Dari Dapur Kecil Samarinda Menjadi Camilan Nasional

03 July 2025

SAMARINDA, bisnisdaily.com – Kisah sukses UMKM terus bermunculan di berbagai daerah, salah satunya datang dari Samarinda, Kalimantan Timur. Lewat usaha Amplang Nazwa, Evi Handayani berhasil membuktikan bahwa camilan tradisional bisa menembus pasar nasional berkat inovasi kemasan dan pemasaran digital.

Berawal dari dapur rumahnya, Evi memproduksi amplang—camilan khas Kalimantan berbahan dasar ikan—dengan peralatan sederhana. Awalnya, ia hanya memasarkan produknya ke tetangga dan kerabat terdekat. Namun, tekad untuk berkembang membuat Evi tak puas hanya berjualan secara lokal.

Perlahan, Evi mulai memikirkan cara agar produknya bisa dikirim ke luar kota. Ia memperbaiki kualitas kemasan dengan plastik bersegel, label menarik, dan masa kedaluwarsa yang jelas. Upaya ini membuat Amplang Nazwa tampil lebih profesional di mata konsumen.

Dalam video yang tayang di channel Pecah Telur, Evi bercerita bahwa kunci keberhasilannya adalah menjaga cita rasa dan kualitas. 

“Setiap produksi selalu saya cek sendiri. Ikan harus segar, bumbu pas, supaya rasa amplang tetap gurih dan renyah,” ujarnya.

Seiring waktu, Evi memanfaatkan marketplace dan media sosial untuk menjangkau pelanggan baru. Ia pun membuka sistem reseller agar distribusi produk makin luas. Strategi ini terbukti ampuh menaikkan omzet hingga puluhan juta rupiah per bulan.

Tak hanya di Samarinda, kini Amplang Nazwa dikirim ke berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga beberapa pembeli dari luar negeri. 

“Kalau musim ramai seperti Lebaran, pesanan bisa naik dua kali lipat,” kata Evi.

Keberhasilan Evi tidak lepas dari ketelatenannya membangun citra merek. Ia sadar bahwa di era digital, kemasan menarik dan promosi online adalah kunci. Ia pun rajin memotret produknya dengan tampilan profesional agar menarik minat pembeli di toko online.

Selain itu, manajemen produksi juga menjadi fokus penting. Evi mencatat stok bahan baku secara detail, memastikan pasokan ikan selalu tersedia meski permintaan meningkat. Hal ini membuat usahanya tetap lancar tanpa kekurangan bahan.

Kisah Amplang Nazwa menjadi inspirasi bagi banyak UMKM lain di Indonesia. Produk lokal bisa naik kelas jika dipadukan dengan inovasi kemasan, branding yang rapi, dan strategi pemasaran digital yang tepat sasaran.

Channel YouTube Pecah Telur yang mengangkat kisah Evi berharap semakin banyak UMKM berani bertransformasi. Dari dapur kecil pun, peluang usaha bisa meledak bak “pecah telur”, menetas menjadi bisnis yang menembus pasar nasional. (*)


 

Prev Article
Dari Dapur Sempit Jadi Omzet Puluhan Juta: Kisah Lina Sukses Jadi UMKM Rumahan
Next Article
The Rise of AI-Powered Personal Assistants: How They Manage

Related to this topic: