Bisnis Daily, PONTIANAK – Hidup itu penuh kejutan. Ada yang pernah berada di puncak kejayaan, lalu jatuh ke titik paling rendah. Itulah perjalanan hidup Dian Dwi Agustin, sosok di balik brand kuliner hits asal Lampung, Sambel Alu.
Sebelum menemukan jalan lewat bisnis sambel, Dian sempat punya usaha besar dengan 350 cabang pizza di berbagai daerah. Tapi badai datang: usahanya ambruk, dan di saat bersamaan suaminya memilih pergi. Tinggallah Dian harus berjuang seorang diri membesarkan dua anaknya dalam kondisi serba kekurangan.
Ia bahkan menggambarkan masa itu sebagai hidup “gembel”, tanpa arah dan tanpa pegangan.
Bangkit dari Nol
Meski terpuruk, Dian tidak menyerah. Ia kembali mengingat mimpi dan kemampuan yang ia punya. Berawal dari dapur kecil, ia mencoba membuat sambel rumahan. Siapa sangka, racikan sambel itu justru membuka jalan rezeki baru.
Pada 1 September 2016, lahirlah brand Sambel Alu. Awalnya hanya dijual lewat online ke teman-teman dekat, sampai akhirnya dibuka outlet pertama pada tahun 2017 bersama Ahmad Iqbal Syarib, yang juga menjadi co-founder.
Kenapa Sambel Alu Jadi Favorit?
Ada beberapa alasan kenapa Sambel Alu cepat diterima pasar:
- Rasa otentik – Sambel khas nusantara dengan berbagai varian rasa.
- Praktis – Cocok buat anak kos, pekerja sibuk, atau keluarga yang ingin tetap makan enak tanpa ribet.
- Cerita di balik brand – Konsumen ikut merasakan semangat perjuangan dan ketangguhan seorang ibu dalam setiap botol sambel.
Kisah perjalanan Sambel Alu mengajarkan kita banyak hal:
- Bangkrut bukan akhir segalanya, justru bisa jadi awal cerita baru.
- Mulai dari hal sederhana – seperti sambel buatan dapur rumah, bisa menjelma jadi brand besar kalau digarap serius.
- Keteguhan seorang ibu – meski ditinggal suami, Dian tetap berjuang demi anak-anak dan mimpinya.
Hari ini, Sambel Alu Lampung bukan sekadar sambel pedas yang bikin nagih, tapi juga cerita inspiratif di baliknya. Dari ratusan cabang bisnis yang hancur, hidup gembel, hingga akhirnya menemukan cahaya lewat usaha sambel, Dian membuktikan bahwa tidak ada kegagalan yang benar-benar mengakhiri hidup, selama kita mau bangkit.
Dan siapa sangka, dari sebuah botol Sambel Alu, lahir semangat baru yang membakar optimisme banyak orang untuk terus berjuang.