Bisnis Daily, PONTIANAK - Bisnis properti sering dianggap hanya bisa dijalankan oleh orang bermodal besar. Padahal, ada satu strategi yang kini mulai populer di kalangan anak muda, yaitu flipping properti. Konsepnya sederhana, beli properti dengan harga miring, renovasi seperlunya, lalu jual kembali dengan harga lebih tinggi.
Pertanyaannya, apakah mungkin menjalankan flipping properti dengan modal kecil? Jawabannya, bisa banget.
Flipping tidak selalu harus dimulai dengan rumah miliaran rupiah di pusat kota. Banyak flipper pemula yang sukses memulai dari rumah second di pinggiran kota, tanah kavling kecil, atau bahkan rumah lelang bank yang harganya jauh lebih rendah dari pasaran.
Dengan modal ratusan juta, sebenarnya bisnis ini sudah bisa dijalankan asal jeli memilih properti yang tepat.
Kuncinya ada di strategi
Pertama, jangan buru-buru membeli rumah hanya karena harganya murah. Pastikan lokasi masih potensial, dekat dengan akses transportasi, sekolah, atau kawasan bisnis.
Kedua, hitung biaya renovasi dengan detail. Renovasi tidak harus total, cukup lakukan perbaikan yang membuat rumah lebih menarik, seperti cat ulang, ganti lantai, atau merapikan dapur dan kamar mandi. Biaya renovasi yang efisien bisa mendongkrak harga jual tanpa membuat modal membengkak.
Selain modal pribadi, flipping properti juga bisa dilakukan dengan cara patungan bersama teman atau menggandeng investor kecil.
Skema kerja sama ini banyak dipakai oleh anak muda yang ingin memulai bisnis properti tapi belum punya modal besar. Dengan begitu, risiko bisa dibagi, sementara keuntungan tetap bisa dinikmati bersama.
Di era digital, peluang flipping semakin terbuka lebar. Properti bisa dipasarkan dengan cepat melalui media sosial, marketplace, hingga grup komunitas online. Dengan promosi yang tepat, rumah hasil renovasi bisa segera menemukan pembelinya.
Jadi, flipping properti modal kecil bukan sekadar mimpi. Asal pintar membaca peluang, disiplin dalam mengatur biaya, dan berani mencoba, siapa pun bisa menjadikannya sebagai pintu masuk ke dunia bisnis properti yang lebih besar. (*)