Bisnis Daily, PONTIANAK - Industri properti di Indonesia terus bergerak dinamis di 2025. Dari segmen rumah subsidi, perumahan menengah, sampai properti mewah, semuanya punya ceritanya sendiri.
Developer dan investor lagi sibuk menyesuaikan strategi supaya bisa menjangkau kebutuhan pasar yang makin beragam. Nah, faktanya kebutuhan rumah akan selalu bertambah tetrapi dengan daya beli masyarakat bisa berpengaruh terhadap bisnis property ini.
Rumah Subsidi Masih Jadi Primadona
Program pemerintah lewat KPR subsidi tetap jadi magnet. Dengan bunga rendah dan cicilan ringan, masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah masih menjadikan rumah subsidi sebagai pilihan utama. Apalagi kuota 2025 sudah resmi dibuka sejak awal tahun, bikin banyak keluarga muda buru-buru mengajukan.
Hunian Menengah dan Mewah Menggeliat
Di sisi lain, segmen rumah menengah ke atas juga nggak kalah ramai. Tren rumah modern minimalis dengan sentuhan smart home makin digandrungi. Properti mewah di kota-kota besar—seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali—terlihat stabil bahkan cenderung naik karena diburu investor.
Properti Jadi Instrumen Investasi Aman
Buat kalangan investor, properti tetap dianggap instrumen paling aman dibanding saham atau kripto yang fluktuatif. Kenaikan harga tanah tiap tahun bikin banyak orang memilih “parkir” dana di sektor ini.
Tren 2025: Green Living & Lokasi Strategis
Yang menarik, tren ramah lingkungan (green living) makin banyak diterapkan. Rumah dengan sistem hemat energi, area hijau, hingga fasilitas ramah lingkungan kini lebih cepat laku. Ditambah lagi, lokasi dekat transportasi publik seperti LRT, MRT, atau tol, jadi pertimbangan utama pembeli.
Jadi, baik untuk tempat tinggal maupun investasi, kabar properti di 2025 ini masih cerah. Pertanyaannya tinggal: kamu tim cari rumah subsidi atau tim incar properti investasi?